Bali United saat ini memiliki yang cukup banyak dimana merupakan perpaduan pemain muda hingga senior, dan banyak pula diantaranya berlabel pemain Timnas Indonesia dari jenjang kelompok umur hingga tim utama atau senior.
Hal ini tentu menjadi keuntungan sekaligus ada sisi lain yang dikhawatirkan jika sewaktu-waktu para pemain dipanggil membela Skua Garuda.
Untuk mewanti-wanti hal tersebut, pelatih Bali United, Widido Cahyono Putro berharap PSSI lebih kooperatif andai memanggil para pemainnya ke Timnas Indonesia.
Jika pertandingan yang dilakukan bukan FIFA Matchday, diharapakan PSSI tidak mengambil pemain utama tim, sehingga keseimbangan klub tetap terjaga kala jalani kompetisi.
"Biasanya pelatih-pelatih Eropa kalau bukan FIFA Matchday, pasti dia tidak akan panggil pemain (kunci -red) di klubnya. Tetapi memanggil pemain yang ada agar tidak mengganggu klubnya. Biasanya begitu," ucapnya.
"Tapi apapun nantinya yang terjadi, silahkan. Dari pada nanti kita jadi polemik," sambungnya.
Bukan tanpa alasan Bali United meminta kelonggaran PSSI lantaran saat ini ada dua pemain muda yang bersatatus Timnas U-19, kemudian empat di U-23 dan untuk senior ada empat hingga lima orang.
- Tantang Klub Singapura, Spaso Nilai Skuat Bali United Lebih Berkualitas
- Hadapi Bali United, PSIS Semarang Diperkuat 5 Pemain Asing
- Uji Coba dengan Bali United, Subangkit: PSIS Tidak Boleh Kalah
- Hadapi Bali United, PSIS Semarang Waspadai Keganasan Spaso
- Uji Coba Kontra PSIS, Bali United Matangkan Skuatnya
- Top 5 News: Suporter Malaysia Kembali 'Bersuara', Manchester United Dominasi Bursa Transfer
Para pemain itu bisa saja dipanggil menjalani pemusatan latihan maupun pertandingan apalagi di tahun ini PSSI banyak menggelar even sepakbola internasional mulai dari AFC U-19, Piala AFF, hingga Asian Games 2018.