Pembagian skuat tim ke Malaysia dan ke Madura, membuat Persija Jakarta tak mampu meraih kemenangan di Suramadu Super Cup. Dengan skuat berisikan pemain muda, tim Macan Kemayoran tak mampu membendung agresivitas Persela Lamongan yang turun dengan skuat utamanya.
Praktis, hanya Gunawan Dwi Cahyo, Marko Kabiay, dan Rudi Widodo yang merupakan pemain senior di tim Persija saat melawan Persela. Bisa ditebak, Persija tampil tak efektif lantaran banyak diisi pemain U-19.
"Kami mengambil banyak hikmahnya dari kekalahan ini. Mereka pemain U-19 yang memang butuh tempaan dalam pertandingan," ucap Mustaqim.
Dilanjutkannya, bahwa uji coba selama pramusim sama saja seperti halnya menjalani latihan. Bedanya, semua hal yang dibutuhkan dalam pematangan tim didapatkan melalui laga uji coba. Terutama turnamen pramusim seperti Suramadu Super Cup.
"Pertandingan uji coba itu adalah latihan yang berat. Di situ kita dapat semua yang dibutuhkan. Seperti fisik, mental, dan sebagainya," imbuh asisten pelatih Persija tersebut.
Melawan Persela, tim asal Ibu Kota itu memang harus dibagi dua. Karena para pemain utama harus terbang ke Malaysia, untuk mengikuti turnamen bertajuk Boost Sportsfix Super Cup mulai 13 Januari ini.
Maka dari itu, Mustaqim yang sementara menggantikan Stefano Teco Cugurra di pinggir lapangan, mesti banyak berhitung dalam menurunkan para pemain muda yang di dua laga sebelumnya tidak mendapatkan menit bermain.
"Tapi pemain kami sudah cukup bagus, karena bisa mengimbangi permainan Persela," pungkas dia.