Ketua Umum BOPI Mayjen (Pur) M. Noor Aman menegaskan jika klub-klub Piala Presiden 2018 harus melalui verifikasi pihaknya. BOPI tidak akan menerbitkan rekomendasi untuk Piala Presiden, sebelum dilakukan verifikasi oleh Tim BOPI.
Penegasan tersebut disampaikan M. Noor Aman, setelah menerima laporan dari Ketua Tim Verifikasi yang kemarin sore melakukan rapat dengan pihak PSSI yang diwakili Marco Gracia Paulo dan wakil PT Liga Indonesia Baru, Risha Adi Wijaya dan Tigor Shalom Boboy, yang bertindak sebagai Organizing Committe (OC).
Dalam pertemuan di Kantor BOPI tersebut pihak OC mengharapkan tolerensi BOPI agar proses verifikasi bisa dilakukan sesudah tanggal 20 Januari, karena tanggal tersebut merupakan deadline yang diberikan kepada klub-klub untuk melengkapi hal-hal yang terkait untuk dapat dilaksanakannya turnamen Piala Presiden.
BOPI menghimbau kepada pihak kepolisian di 4 daerah, di mana pertandingan Piala Presiden di daerah untuk tidak memberikan izin keramaian, sebelum ada rekorendasi dari BOPI. Hal ini dinilai sangat penting mengingat turnamen tersebut menggunakan nama Presiden, yang harus dijaga martabatnya.
Sementara itu Ketua Tim Verfikasi BOPI, Kol.Iman Suroso, menegaskan, dari data yang dimiliki BOPI, terutama 3 klub promosi dari Liga 2 ke Liga 1 seperti Persebaya, PSMS Medan dan PSIS Semarang sama sekali belum pernah diverifikasi.
Tak terkecuali dua Liga 2 Martapura dan PSPS Pekan Baru dan yang terpenting sesuai dengan penegakan hukum negara klub klub peserta Piala Presiden harus benar-benar memiliki legalitas yang jelas. Termasuk juga daftar pemain dan pemain asing.
“Jangan sampai Piala Presiden ternoda, karena pesertanya masih memiliki persoalan legalitas, sehingga memiliki resiko tinggi terhadap persoalan hukum yang akhirnya berdampak buruk pada atletnya," tegas Kol. Iman Suroso.
Seperti diketahui Piala Presdien diikut oleh 20 klub yang terdiri dari klub Liga 1 (termasuk 3 klub promosi) dan 2 klub Liga 2, dimulai 16 Januari hingga 17 Februari 2018.