Dalam Kongres tahunan PSSI 2018 yang berlangsung di Indonesia Convention Exhibition (ICE), Bumi Serpong Damai (BSD), Tangerang, Sabtu (13/01/18) malam, Persis Solo dengan tegas menolak adanya klub Persis Muda Gotong Royong (Persis GR) di Liga Indonesia.
Hal itu dikarenakan klub tersebut menggunakan logo dan nama yang sama dengan klub kebanggaan Kota Solo. Selain itu mereka telah melanggar hak paten dan ketentuan yang ada.
Penolakan tersebut dilontarkan langsung oleh Wakil Chief Executive Officer (CEO) Persis Solo, Dedy M Lawe yang hadir dalam Kongres tersebut.
“Dengan tegas saya langsung ajukan penolakan usulan itu, karena mereka (Persis Muda GR), hingga kini masih menggunakan nama dan logo Persis yang sangat mirip," jelas Dedy.
"Bagi kami, ini jelas melanggar hak paten dan ketentuan yang ada. Tim Persis Solo yang resmi di bawah naungan PT Persis Solo Saestu,” sambungnya.
Klub Persis Muda GR merupakan klub yang dibentuk pada tahun 2015 lalu. Semula mereka ditujukan untuk menampung para pemain muda jebolan Persis Solo Junior.
Dedy berharap kalau penolakan yang diajukan pihaknya dapat ditindaklanjuti oleh PSSI. Apalagi mayoritas voters yang hadir dalam kongres tersebut mendukung Laskar Samber Nyawa ini.
"Kami optimistis PSSI akan memberikan penolakan. Kami tidak masalah jika nantinya Kota Solo memiliki dua klub profesional, asal namanya berbeda," imbuh Dedy.
"Silakan menggunakan nama Solo United atau yang lain, terpenting tidak ada nama dan logo Persis Solo yang resmi di bawah naungan PT Persis Solo Saestu,” tandas dia.