Dalam bursa transfer musim dingin, Barcelona membuat kejutan besar. Bagaimana tidak, mereka berani mengeluarkan dana sebesar 142 juta poundsterling (sekitar Rp2,5 triliun) untuk mendatangkan Philippe Coutinho dari Liverpool.
Pemain asal Brasil tersebut memang sudah lama menjadi incaran Blaugrana sejak tampil impresif bersama The Reds. Ia bahkan sebenarnya sudah nyaris bergabung pada bursa transfer Agustus 2017 lalu.
Proses kepindahan Coutinho ke klub yang bermarkas di Camp Nou itu pun mendapat sorotan dari salah satu legenda Liverpool, Michael Owen. Dalam komentarnya, Owen sedikit menyindir Coutinho yang sama sekali tidak sedih ketika harus meninggalkan Liverpool.
"Melihat dari foto-foto perjalanannya ke Barcelona, saya tidak melihat ia menunjukkan ekspresi yang sama ketika saya meninggalkan Liverpool. Ia seolah-olah seperti sedang berada di surga," ujar Owen seperti dikutip Marca.
Ia pun membandingkan ekspresi Coutinho ketika pindah itu dengan dirinya. Ya, pada 2004 lalu, Owen memutuskan untuk meninggalkan Anfield dan bergabung bersama Real Madrid.
"Ketika Real Madrid merekrut saya pada 2004 silam, sebagian dari diri saya merasa tersanjung, tapi sebagian lagi merasa enggan untuk hengkan."
"Pada akhirnya saya memang memilih untuk hengkang, namun saat itu saya tidak pernah berhenti menangis selama perjalanan dari rumah menuju airport," kenang pria yang sempat memperkuat Manchester United tersebut.
- Soal Tato Mickey Mouse, Philippe Coutinho Ungkap Misteri di Baliknya
- Mengharukan, Salam Perpisahan Salah untuk Coutinho
- Ingin Saingi Transfer Coutinho ke Barca, Madrid Ingin Boyong Mohamed Salah
- Posisinya Terancam Coutinho, Iniesta: Saya yang Terbaik!
- Lepas Arda Turan, Nomor 7 Berpeluang Jadi Milik Coutinho di Barcelona
- Taklukkan Man City, Jurgen Klopp Sindir Coutinho
Lebih lanjut, Owen mengaku ekspresi bahagia Coutinho saat direkrut Barcelona tidak lepas dari kenyataan bahwa dirinya berasal dari Amerika Selatan.
"Ini adalah salah satu ciri khas pemain dari Amerika Selatan. Anda harus memahami, bagi mereka bisa menjadi pemain Barcelona atau Real Madrid adalah puncak kesuksesan dalam karier sepakbola," tutupnya.