Arema FC menyatakan kecewa berat atas kegagalan meraup tiga poin saat mengadapi Persela Lamongan. Membuka laga pertama di Grup E Piala Presiden, tim berjulukan Singo Edan itu harus rela berbagi angka melalui skor imbang 2-2.
Kekecewaan yang muncul memang wajar, mengingat Arema FC sudah unggul dua gol lebih dahulu di awal pertandingan. Thiago Furtuoso membuat 20 ribu Aremania bergemuruh melalui gol fantastis di menit kedua, dilanjutkan sepakan Dendi Santoso sepuluh menit kemudian.
Sayangnya, lemahnya koordinasi di lini pertahanan membuat harapan meraih tiga angka melayang sia-sia. Persela mampu membalas dua gol di sepuluh menit terakhir lewat kaki Alessandro Cellin dan gol bunuh diri Zaenuri.
"Terhadap hasil pertandingan malam ini, saya kecewa berat," kata Joko Susilo secara singkat pada saat sesi konferensi pers.
Kekecewaan Pelatih Arema FC itu memang berdasar, lantaran menilai anak asuhnya kurang disiplin. Arthur Cunha Da Rocha dkk kerap melakukan kesalahan kecil yang berbuntut fatal terutama di menit terakhir.
Dan lebih dari itu, Joko Susilo juga kecewa dengan sikap para pemainnya yang tidak menjalankan instruksinya dengan baik sepanjang pertandingan.
"Saya sudah bilang, dengan kondisi lapangan seperti ini, tidak bisa melakukan permainan sendiri," paparnya dengan muka serius.
"Beratnya kondisi lapangan harus diatasi dengan sistem. Ya, sistem tidak dijalankan dengan baik," ujarnya dengan raut muka kesal.
Satu poin ini pun menempatkan Arema di posisi kedua Grup E di bawah Bhayangkara FC yang unggul tipis 1-0 atas PSIS Semarang di partai pertama.