Sudah dari musim lalu penyerang sayap Arsenal, Alexis Sanchez, dirumorkan akan meninggalkan The Gunners. Sejumlah tim-tim top Eropa dihubung-hubungkan kepadanya. Sinyal kepindahannya pun semakin kuat lantaran sang pemain tak ada itikad baik untuk memperpanjang kontrak bersama Arsenal.
Adalah Manchester United tim yang akhirnya berada di paling depan untuk mendapatkan tanda tangan Sanchez. Man United secara mengejutkan berhasil mengangkangi Chelse serta rival sekotanya, Man City, yang sedari awal gencar dirumorkan ingin meminang pemain asal Chile ini.
Walau begitu, perjuangan MU bukan tanpa halangan. Sejumlah jalan terjal mesti dilewati, seperti masalah penyertaan pemain di dalam transfer yang melibatkan Henrikh Mkhitaryan, pemain tengah MU yang diageni oleh Mino Raiola.
Namun, drama transfer antara Arsenal, Alexis Sanchez, dan Manchester United dilaporkan akan segera berakhir. Dalam beberapa jam ke depan, Sanchez akan resmi berseragam Manchester United.
Pemain asal Chile tersebut dikatakan akan segera bergabung dengan Manchester United (MU) seiring dengan Mkhitaryan yang akan melakukan tes medis pada Sabtu (20/01/18) malam waktu setempat. Bahkan, pelatih Arsenal, Arsene Wenger, dikabarkan sudah mengkonfirmasi kabar kepindahan ini.
Dengan kepergian Sanchez, nama striker Borussia Dortmund, Pierre-Emerick Aubameyang, pun muncul ke permukaan sebagai pemain yang digadang-gadang akan menggantikan Sanchez di Arsenal.
Hubungan Aubameyang dengan Dortmund memang semakin memburuk akhir-akhir ini. Hal tersebut disinyalir karena keinginan sang pemain untuk segera meninggalkan Jerman. Media Jerman pun santer mengabarkan bahwa Aubameyang sudah sangat dekat dengan kepindahannya ke Emirates Stadium, markas Arsenal, di bursa transfer Januari ini.
Dilansir dari laman metro.co.uk, sang pemain secara terang-terangan berusaha keluar dari klub di bursa transfer ini dan berniat bergabung bersama Arsenal. Dortmund tidak membawa serta Aubameyang dalam laga tandang ke markas Herta Berlin. Klub menyebut bahwa Aubameyang tak memiliki niat lagi untuk bermain bersama Dortmund.
Jika memang skenario ini terbukti benar, itu artinya Aubameyang akan menjadi tumpuan baru di Emirates Stadium menggantikan Alexis Sanchez. Apakah Aubameyang bisa menggantikan peran Sanchez?
Walaupun Arsenal kehilangan pemain sekaliber Sanchez, namun bersama Aubameyang, Arsenal akan mendapatkan salah satu striker paling top di Eropa saat ini dengan reputasi dan potensi yang wahid. Buktinya, ia mampu mencetak banyak gol di Dortmund (Top Skor Bundesliga musim lalu dengan 31 gol) dan selalu menjadi incaran klub-klub besar Eropa seperti Liverpool, AC Milan, dan klub kaya dari Cina.
Sama-sama Haus Gol, Siapa yang Lebih Baik?
Jika bicara kesamaan, keduanya sama-sama haus gol. Tak peduli di mana pun mereka dimainkan, dengan Aubameyang di posisi penyerang tengah semntara Sanchez sebagai penyerang sayap, gol menjadi sesuatu yang hampir pasti ketika mereka bermain di lapangan.
Namun, jika ditanya siapa yang lebih baik, maka Aubameyanglah yang keluar sebagai pemenang. Sejak Agustus 2014, Aubameyang memilki rata-rata gol 0.77 per game. Sementara Sanchez memiliki 0.49 gol per game. Secara lebih detail lagi, Aubameyang hanya butuh rata-rata 109 menit untuk mencetak gol sementara Sanchez butuh 169 menit untuk mencetak satu gol.
Musim ini pun, Aubameyang telah berhasil mencetak 13 gol dari 15 penampilan di Bundesliga. Sulit bagi penyerang-penyerang tengah lainnya untuk menyamai pencapaian Aubameyang. Pemain di empat liga besar Eropa saat ini yang bisa melewati Aubameyang hanyalah Harry Kane.
Sementara Sanchez, dirinya baru mencetak tujuh gol dari 19 pertandingan di Liga inggris musim ini.
Tipe Permainan dan Kreativitas di Atas Lapangan
Aubameyang adalah seorang striker atau penyerang tengah. Namun, ia juga gemar berlari ke sana ke sini untuk mejemput dan mendribel bola di luar posisinya. Dengan begini, ini mampu memberikan peluang bagi rekan-rekannya. Di awal musim lalu, peman berusia 28 tahun ini mencetak 40 peluang bagi rekannya di Bundesliga yang mana lima di antaranya berakhir gol.
Nah, di sinilah keunggulan Sanchez. Sebagai pembanding, di musim lalu Sanchez memberikan 13 assist dari 128 peluang yang ia ciptakan. Jumlah peluang ini hanya kalah dari rekan setimnya Mesut Ozil (162) dan pemain Man City, Kevin De Bruyne (171).
Kehadiran Sanchez akan menambah kreativitas Man United di lapangan. Sanchez adalah tipe pemain yang butuh ruang dan cukup 'egois'. Jika ini yang dibutuhkan Mourinho, maka tim akan berkembang. Sanchez bisa menciptakan peluang-peluang dan membantu mencetak gol.
Sementara bagi Arsenal, dengan memiliki Aubameyang, itu artinya mereka akan menjadi salah satu tim dengan daya gedor paling maut di seantero Eropa. Duet Lacazette dan Aubameyang bukan tak mungkin akan menjadi duet paling bersinar di Liga Inggris untuk ke depannya nanti. Setidaknya Aubameyang bisa membantu Arsenal finis di empat besar musim ini.
Perlu dicatat, dalam transfer Sanchez kali ini diikutsertakan pula Mkhtaryaan. Seperti diketahui, baik Aubameyang maupun Mkhitaryan pernah sama-sama bekerjasama ketika masih di Dortmund dulu.
Plus, jika Arsenal masih bisa mempertahankan Ozil, maka kedatangan Aubameyang bisa makin memperkuat klub. Namun, jika sang pemberi assist hengkang, maka mereka mesti cepat-cepat cari penggantinya.
Kesimpulan
Saat ini Arsenal telah kehilangan Walcott dan Chamberlain. Sementara Iwobi masih belum bisa menyamai level Sanchez maupun Ozil. Arsene Wenger mau tidak mau mesti beradaptasi dengan tidak mengandalkan serangan yang melebar ke sisi sayap, terutama sayap kiri.
Bagi Aubameyang, sekali dirinya melebur dengan permainan tim, maka ia akan menjadi mesin gol yang ciamik. Secara kesimpulan, Aubameyang sangat bisa menggantikan peran Sanchez. Namun dengan catatan, Arsenal mesti beradaptasi dengan taktik baru. Kini, tinggal Arsene Wenger yang menentukan taktik apa yang sesuai demi mengeluarkan potensi dari sang pencetak 141 gol di Bundesliga tersebut.