Negara kita Indonesia tidak bisa dipungkiri merupakan negara mayoritas muslim terbesar di dunia. Survei yang dilakukan The Pew Forum on Religion & Public Life pada 2010 lalu bahkan menyatakan persentase muslim Tanah Air mencapai 12,7 persen dari populasi dunia.
Kondisi tersebut pun membuat nuansa ajaran-ajaran Islam yang tertuang dalam Al-Quran begitu kental dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia. Hampir seluruh aspek kehidupan di Tanah Air memiliki nuansa Islam yang kental, tidak terkecuali di dunia olahraga, khususnya sepakbola.
Ketaatan sejumlah pesepakbola muslim Tanah Air menjalankan ajaran Islam, seperti menjalankan salat lima waktu dan tetap berpuasa meski bertanding, membuat ajaran Islam bisa berjalan beriringan dengan profesi pesepakbola.
Menariknya, kondisi tersebut bisa memberi pengaruh pada perjalanan religius pesepakbola asing yang berkesempatan merumput di Indonesia. Pengalaman-pengalaman mereka tersebut pun membuat mereka pada akhirnya mantap mengucapkan dua kalimat syahadat dan memutuskan menjadi seorang muslim.
Masing-masing dari mereka pun mempunyai alasan yang berbeda untuk memilih melepas kepercayaan lamanya dan beralih menjadi seorang muslim. Ada yang karena merasa damai melihat rekan-rekan satu timnya saat hendak berangkat salat berjamaah, hingga karena memang sudah sejak lama ingin memeluk agama Islam.
- Pernah Dipenjara, Legenda Tinju Mualaf Ini Sempat Ragu Berumur Panjang
- Begini Cara Pemain Mualaf Ini Rayakan Idul Adha 1437 H
- (FOTO) Ganti Nama dan Foto Twitter, Petinju Kontroversial Ini Jadi Mualaf?
- Pemain Mualaf Milik Persiba Tak Pulang Kampung saat Liburan Natal
- Kiper Mualaf Ini Pilih Plesiran ke Ternate Pasca Dilepas Bali United
- Perjalanan Julien Faubert: Menjadi Mualaf hingga Merumput ke Negara Mayoritas Muslim
INDOSPORT coba sajikan pengakuan para pesepakbola asing yang pernah merumput di Tanah Air dan kini telah menjadi seorang mualaf. Berikut pemaparannya: