Subangkit secara dewasa mengakui kekalahan timnya saat bersua Arema FC. Sempat memberi perlawanan, PSIS Semarang akhirnya takluk untuk kedua kalinya dengan kekalahan 1-3 dari Arema FC.
Sunbagkit pun menyebut, kondisi mental anak asuhnya sempat runtuh akibat sepasang gol cepat Arema. Dalam delapan menit, PSIS sudah tertinggal akibat gol bunuh diri Rio Saputro yang salah mengantisipasi umpan silang Dendi Santoso dan sundulan Johan Al Farisi.
"Kami kaget dengan dua gol cepat Arema dalam tempo delapan menit itu. Ini membuat mental pemain sempat goyah," papar pelatih PSIS Semarang tersebut.
Hal ini menjadi perhatian pentingnya dalam evaluasi tim ke depan. Subangkit pun menyoroti kesiapan pemain menjadi poin penting saat tertinggal lebih dulu melalui gol cepat lawan. Upaya pembenahan sudah dilakukannya, dengan langsung mengganti Rio Saputro dengan Hapit Ibrahim di menit 24.
Tak hanya itu, posisi kiper juga mengalami pergantian di awal babak kedua, pasca kesalahan antisipasi Aji Bayu Saputro yang berujung pada gol ketiga Arema dari kaki Thiago Furtuoso.
"Saya anggap mereka tidak siap. Tapi hasil ini memberi pelajaran penting bagi kita untuk lebih baik ke depannya," tutur eks Pelatih Mita Kukar tersebut.
Hal senada juga diutarakan kapten tim, Haudi Abdillah yang tak ragu mengakui kekalahan yang baru saja dialami PSIS. Haudi pun tak segan mengucapkan selamat kepada Arema yang sudah bermain baik dan memenangkan laga.
"Banyak peluang yang tidak bisa kita optimalkan dan menjadi tugas selanjutnya. Jadi, selamat atas kemenangan Arema," kata Haudi.