Siapa yang tak mengenal pelatih PSMS Medan Djajang Nurdjaman atau biasa disapa Djanur. Pria kelahiran Majalengka, 30 Oktober 1964 ini menghabiskan separuh hidupnya untuk sepakbola.
Dimulai dari 1979 hingga 1995, Djanur aktif merumput di berbagai klub. Mulai dari Sari Bumi Raya Bandung, Sari Bumi Raya Yogyakarta, Mercu Buana Medan, hingga Persib Bandung.
Djanur juga pernah menjadi pemain Timnas kurun waktu 1987-1997. Dia pun mulai menjajal sebagai pelatih di 2007 untuk Persib. Dilanjutkan mengarsiteki Pelita Jaya di 2011, lalu balik lagi ke Maung Bandung, dan kini berlabuh jadi 'koki' PSMS Medan.

Dari perjalanan hidupnya yang dihabiskan untuk sepakbola, rasanya sungguh sayang jika tak ada yang mewarisi bakat luar biasa Djanur. Namun kehendak Tuhan berkata lain. Djanur dan istrinya Miranda Panggabean diberi karunia anak-anak perempuan yang seluruhnya memiliki kecantikan hakiki.
Sementara sepakbola yang notabene olahraga maskulin memang belum mampu membuat para putri Djanur tertarik. Nabila Febriyanti, putri ketiga Djanur tertawa-tawa kecil ketika ditanya apakah memiliki keinginan mengikuti sang ayah untuk berkarir di lapangan hijau.

"Aduh, saya maunya jadi dosen," ujar Nabila yang dihubungi INDOSPORT melalui saluran telepon selular.
Nabila mengakui memang dirinya dan para saudaranya hanya mengagumi dari jauh apa yang menjadi pekerjaan sang ayah. "Waktu kecil sih sempet suka main bola. Tapi lama-lama berkurang. Sekarang sih dukung ayah saja. Kalau dukung mah 100 persen!" tegasnya dengan logat Sunda yang kental.