Bhayangkara FC kebobolan lewat gol cepat yang dicetak oleh Masato Murishige di menit ke-3. Sundulan pemain belakang FC Tokyo yang memanfaatkan tendangan bebas itu tak mampu dihalau oleh kiper Bhayangkara FC, Awan Setho.
Terkejut dengan gol cepat FC Tokyo, Bhayangkara FC berusaha untuk membalikkan keadaan dengan melakukan serangan, namun tak jua membuahkan hasil. Peluang emas Bhayangkara FC sempat diperoleh oleh penyerang asing yang masih berstatus pemain seleksi, David Da Silva jelang akhir babak pertama, namun tendangannya masih melenceng dari gawang FC Tokyo.
Da Silva mendapat peluang emas untuk Da Silva namun sayang tendangannya masih melenceng jauh dari gawang FC Tokyo.
Di babak kedua, Bhayangkara FC lebih intensif melakukan serangan, Simon McMenemy memasukkan Marenus Wanewar yang membuat lini depan Bhayangara menjadi lebih tajam.
Bhayangkara FC sukses menyamakan kedudukan lewat eksekusi pinalti David Da Silva di menit ke- 54. Handsball yang dilakukan pemain Jepang berbuah pinalti dan membuat keduduan menjadi 1-1 untuk Bhayangkara FC. Bhayangkara kembali unggul 2-1, lewat gol Marinuws Wanewar dimenit ke-69, namun FC Tokyo menyamakan kedudukan menjadi 2-2 usai pemain pengganti Takefusa Kubo mencetak gol.
FC Tokyo menggenapi keunggulan menjadi 3-2 lewat gol yang dicetak oleh Ryoichi Maeda di menit ke-85. Keunggulan FC Tokyo kembali bertambah atas Bhayangkara FC menjadi 4-2, lewat gol Takefusa Kubo di masa injury time babak kedua.
Hingga wasit meniup peluit panjang tanda berakhirnya babak kedua kedudukan tidak berubah. FC Tokyo sukses mengalahkan Bhayangkara FC dengan skor 4-2.
Sebagai informasi, terjadi sebuah insiden di babak kedua membuat kiper Bhayangkara FC, Awan Setho, harus dilarikan ke rumah sakit di babak kedua. Berusaha menghalau bola, kaki penyerang FC Tokyo, Diego Olivieira tampak mengenai bagian leher Awan hingga ambulans masuk ke dalam lapangan.