Federasi Sepakbola Italia (FIGC) Senin (29/01/18) menggelar pemilihan Presiden baru guna menggantikan Carlo Tavecchio yang mundur usai kegagalan Italia melaju ke Piala Dunia.
Sayangnya tiga nama yang mencalonkan diri seperti Gabriele Gravina, Cosimo Sibilia dan Damiano Tommasi gagal mendapatkan kesepakatan dari para delegasi yang datang mewakili klub-klub Seri A, B, Lega Pro, pemain, pelatih dan wasit yang ada di Italia.
Damiano Tommasi menjadi yang pertama gagal, setelah mantan pemain AS Roma tersebut hanya finis paling bawah dalam ronde kedua dan ketiga pemilihan. Menyisakan dua nama, pada ronde pemilihan terakhir, tidak ada satupun nama yang memperoleh 75%, batas minimal suara untuk bisa memastikan diri sebagai Presiden baru FIGC.
Pada ronde terakhir tersebut, Gabriele Gravina hanya mendapat 39,06%, disaat Cosimo Sibilia lebih parah lagi hanya meraih 1,85% suara.
Assemblea Elettiva #FIGC esito ballottaggio: nessun eletto pic.twitter.com/GQmNpAG1wG
— FIGC (@FIGC) January 29, 2018
Dengan tidak ada satupun nama yang berhasil meraih suara mayoritas tersebut, FIGC saat ini kembali tidak memiliki Presiden, dan untuk sementara ini akan dipimpin oleh komisioner bersama Komite Olimpik Nasional Italia (CONI) sampai pemilihan selanjutnya dihelat.