Perjuangan Arema FC mempertahankan gelar juara Piala Presiden bakal semakin berat. Pasalnya, tim berlogo kepala singa itu sudah harus bertemu Sriwijaya FC di babak perempatfinal pada Minggu (04/02/18) nanti.
Dan pada laga kontra SFC nanti, Arema pun sadar diri bahwa mereka saat ini berstatus non unggulan, alias underdog. Ada banyak pertimbangan mengenai hal itu, terutama dalam hal performa tim calon lawannya tersebut di Piala Presiden, yang jauh lebih kuat daripada di Liga 1 musim lalu.
"Sriwijaya FC saat ini jauh lebih kuat daripada (di Liga 1) kemarin. Pemain baru mereka datang dengan kualitas bagus," kata Pelatih Arema FC, Joko Susilo.
Dibanding Arema, tim berjulukan Laskar Wong Kito itu lebih mantap dalam hal performa. Kedua tim juga sama-sama keluar sebagai juara grup, namun Arema berada dalam pot kedua saat drawing lalu, lantaran minimnya perolehan angka.
SFC berkibar di Grup A, setelah mengantongi 6 poin dari sepasang kemenangan atas PSM Makassar (3-0) dan PSMS Medan (2-0) serta dikalahkan Persib Bandung (0-1). Sementara Arema cuma mengais 5 poin, hasil dua kali imbang kontra Persela Lamongan (2-2) dan Bhayangkara FC (0-0) selain kemenangan atas PSIS Semarang (3-1).
"Sriwijaya menjadi juara grup di Bandung. Tapi kita tetap akan mengerahkan kekuatan terbaik untuk hasil yang maksimal," beber Joko Susilo.
Selain itu, paramater tidak diunggulkannya Arema adalah soal komposisi tim. SFC hanya kehilangan Novan Setya Sasongko lantaran sanksi akumulasi kartu kuning, sedangkan Arema kehilangan Arthur Cunha dan Thiago Furtuoso dengan problem serupa.
"Tapi ini harus kami biasakan. Karena situasi sulit ini bisa terjadi pada kompetisi nanti," tandasnya.