Menjamu tim sekaliber Munchen, Sandro Schwarz selaku pelatih Mainz jelas tidak bisa bermain-main meski tampil di hadapan pendukungnya sendiri. Untuk itu, dengan skema 3-5-2, Schwarz jelas mengharapkan kombinasi maut Quaison dan Muto di lini serang bisa memberi tekanan nyata bagi Munchen.
Beralih ke kubu Munchen, Jupp Heynckes jelas mengandalkan kejelian Rodriguez dan Muller dalam menciptakan peluang. Hal itu jelas penting demi mempermudah tugas seorang Lewandowski yang didaulat sebagai penyerang tunggal di lini serang.
Di atas kertas, Mainz bukanlah lawan yang berat bagi Munchen, apalagi kondisi kedua kesebelasan ibarat bumi dan langit. Munchen perkasa di puncak klasemen sementara Bundesliga 2017/18 dengan 50 poin, sedangkan Mainz tengah berusaha keras lolos dari zona degradasi, setelah menempati peringkat 15 dengan catatan 20 poin.
Belum lagi, Mainz sendiri punya catatan buruk saat berhadapan dengan Munchen. Tercataat dari 24 pertemuan, Mainz hanya bisa empat kali mempermalukan Munchen.
Meski begitu, bukan berarti Mainz tidak punya peluang untuk menang. Masih ingat dengan lanjutan Bundesliga 2015/16 pekan ke-24 pada 3 Maret 2016 lalu? Saat itu Mainz secara mengejutkan bisa mengalahkan Munchen dengan skor 2-1 di depan pendukungnya sendiri.
Player To Watch
Yoshinori Muto (Mainz)
Pemain asal Jepang ini tampil apik musim ini, meski beberapa musim sebelumnya Muto sempat duduk di bangku cadangan. Namun terbukti, mantan striker Tokyo ini sudah mengoleksi enam gol dari 16 pertandingan dimusim ini.
Roberts Lewandowski (Bayern Munchen)
Ketajaman Lewandoswki sudah tak diragukan lagi ditubuh Munchen. Penampilannya semakin tajam sejak awal, padahal di awal musim ia sempat terpuruk. Kini, Lewandowski telah mengoleksi 18 gol dari 19 gol laga. Di beberapa pertandingan terakhir Munchen, ia selalu mencatatkan namanya di papan skor.