Babak Pertama
Laga baru berjalan dua menit, Sriwijaya FC langsung mendapat shock therapy dari striker Arema FC, Dedik Setiawan, melalui tendangan kerasnya dari luar kotak penalti. Sayang, bola masih belum menemui sasaran.
Meski kalah dalam hal materi pemain, Arema ternyata mampu menguasai jalannya pertandingan. Presing yang dilakukan anak-anak Malang, berjalan dengan baik, sehingga Sriwijaya FC kerap kesulitan menembus pertahanan Arema. Setelah sabar membongkar rapatnya bek Arema, Sriwijaya FC akhirnya mempunyai peluang pada menit ke-21, melalui bola lambung yang diangkat oleh Adam Alis ke dalam kotak penalti, nyaris disambar oleh Beto.
Tak ingin diserang terus, Arema pun coba membangun serangan. Hasilnya mereka juga mampu menciptakan peluang emas, melalui Dedik menit ke-29.
Dedik lepas dari kawalan di dalam kotak penalti saat menerima operan Hanif namun sayang tembakannya melebar. Lagi-lagi Arema kembali mendapat peluang melalui tendangan bebas, pada menit ke-31.
Lini belakang Sriwijaya FC gagal mengantisipasi bola dengan sempurna, hingga bola liar disambar Rodrigo, namun bola membentur salah satu pemain Sriwijaya yang hanya berbuah tendangan sudut.
Hingga waktu memasuki menit ke-40, kedua tim saling jual beli serangan. Namun, penyelesaian akhir yang buruk membuat kedua masih belum bisa mengggetarkan jala gawang masing-masing lawannya. Skor 0-0 bertahan hingga babak pertama usai.
Babak Kedua
GAME ON! Babak kedua baru dimulai, Sriwijaya FC langsung berinisiatif melakukan serangan. Peluang pun berhasil mereka ciptakan, melalui tandukan Dhalilov menit ke-46, akan tetapi masih belum menemui sasaran.
Entah apa yang diinstruksikan RD di ruang ganti, para pemain Sriwijaya tampil lebih baik di babak kedua ini. Permainan satu dua-nya mampu membuat repot barisan pertahanan Arema.
Tak ingin diserang terus, Arema mencoba keluar dari tekanan. Hasilnya, berawal dari kerja sama Atayew, Dedik, dan Rivaldi mampu mengancam gawang Teja Paku alam menit ke-57, namun Arema belum bisa menjebolnya.
Berselang satu menit, Arema kembali dapat peluang emas pada menit ke-58 melalui tendangan bebas. Sayang, sepakan Atayew masih belum bisa menemui sasaran. Petaka buat Sriwijaya, pada menit ke-62 mereka dihukum penalti setelah Bio menjatuhkan Dedik di dalam kotak penalti.
Akan tetapi, hadiah penalti yang didapat Arema tidak mampu dimanfaatkan denga baik, lantaran tendangan Dedik yang jadi algojo mampu dimentahkan oleh Teja Paku Alam. Skor 0-0 masih belum berubah.
Kebuntuan akhirnya pecah, melalui tandukan Bio Paulin pada menit ke-67 yang menyambut sepak pojok. Bola sundulannya berhasil merobek jala gawang Arema. Skor berubah 1-0.
Mimpi buruk! jala gawang Kartika Aji kembali bergetar melalui Syahrian Abimanyu pada menit ke-72. Tendangan bebasnya melaju deras, dan tak bisa dihentikan Aji. Skor berubah jadi 2-0.
Upaya Arema mengejar ketertinggalan akhirnya berbuah hasil. Singo Edan kembali mendapat hadiah penalti menit ke-83. Nur Hadrianto yang jadi algojo berhasil melakukan tugasnya dengan baik. Skor berubah jadi 2-1.
Baru juga memperkecil skor, Arema justru harus kembali kecolongan jelang berakhir pertandingan. Pada menit ke-85, Sriwijaya FC sukses memperbesar keunggulan melalui Beto. Skor 3-1 bertahan hingga laga usai. Sriwijaya FC berhak lolos ke semifinal Piala Presiden 2018.
Susunan Pemain Kedua Tiim:
Lineup @SFCID_ vs @AremafcOfficial #SriwijayaFC #AremaFC #SFCARM #8Besar #PialaPresiden #PialaPresiden2018 pic.twitter.com/h08Q67Xu0s
— Labbola (@labbola) February 4, 2018