Nama Abdul Rohim mendadak jadi perbincangan hangat di sejumlah media baik lokal maupun nasional. Kiper yang mulai bergabung bersama PSMS sejak 2016 lalu ini bahkan disebut-sebut berpeluang pincut hati Luis Milla yang menyaksikan langsung aksinya kala menghadapi Persebaya di perempat final Piala Presiden 2018, Sabtu (3/2/2018) kemarin.
Sosok pemain kelahiran 16 April 1992 ini mendadak jadi idola baru lewat aksinya yang impresif di Piala Presiden 2018, saat menghadapi Persib Bandung dan Persebaya Surabaya. Rohim beberapa kali menggagalkan sejumlah peluang emas yang dilesakkan bomber kelas skuat Maung Bandung.
Bahkan, lewat aksinya di bawah mistar gawang yang berhasil menggagalkan empat eksekutor Persebaya di perempat final Piala Presiden 2018, dalam adu penalti membuat nama Rohim kian tenar.
Sebagai pemain muda potensial, kiper kelahiran kampung Banjar, Labura ini pun disebut-sebut sebagai titisan sang pelatih Sahari Gultom, mantan Kiper Timnas era 1999-2000. Tidak sedikit juga orang yang menyebut kemampuan Rohim hampir sama dengan kiper Manchester United, David De Gea.
Tak menutup kemungkinan pemain yang mengidolakan Iker Casillas dan Fery Rotinsulu ini bisa mengikuti jejak Ucok panggilan Sahari Gultom.
"Kalau dibilang titisan Coach Sahari Gultom belum pantaslah. Pengalaman dia masih jauh untuk disamakan apalagi dilewati," ujar Rohim saat berbincang dengan INDOSPORT, Senin (05/02/18) siang.
Bagi pria yang mencintai sepakbola sejak kelas 5 SD ini, berlatih dan terus berlatih demi bisa gabung bersama Timnas menjadi mimpinya saat ini. Rohim pun yakin, mimpinya suatu saat bakal jadi kenyataan jika mampu mempertahankan dan meningkatkan kualitas permainannya di bawah mistar gawang.
- PSMS Medan Usulkan Stadion Manahan Solo sebagai Home Base?
- Usai Balas Dendam ke Persebaya, Kapten PSMS Medan Ungkapkan Perasaannya
- Dua Basis Pendukung Terbesar PSMS Medan Bakal Dampingi Djanur di Semifinal
- Melaju ke Semifinal, Marko Simic Bicara Soal PSMS Medan dan Kiper Tangguh Abdul Rohim
- Batal Pakai GBK, Persija Sambut PSMS di Stadion Manahan
Apalagi, Rohim masih mendapatkan pelatihan intensif dari Ucok, kiper yang mulai meninggalkan gaya berlatih konvensional dan menerapkan gaya berlatih modern yang terus mengikuti perkembangan zaman.
"Dia (Ucok) pelatih yang sangat bagus dalam memberikan motivasi dan program-program latihan. Apalagi coach Ucok juga sangat tegas dan disiplin saat latihan," terang Rohim.
Seandainya mimpi Rohim dipanggil Timnas menjadi kenyataan, dirinya pun mengaku siap bersaing dengan penjaga gawang lain untuk memperebutkan tempat utama.
Karena membawa nama besar dan marwah PSMS ke kancah sepakbola profesional dan internasional adalah misi berat yang tengah diembannya saat ini.
"Satu kebanggan tentunya secara pribadi dan bagi keluarga besar saya. Apalagi bisa masuk dalam skuat Timnas pastinya akan mengharumkan nama besar PSMS Medan," sebut pemain yang memulai karirnya sebagai penjaga gawang PON Sumut ini.
Untuk loyalitas Rohim, jangan diragukan lagi. Kendati mendapatkan tawaran lebih tinggi ke klub lain, Rohim berjanji akan setia bersama skuat Ayam Kinantan selama dirinya masih dibutuhkan.
"Insya Allah, hati masih untuk PSMS," ujarnya mengakhiri.