Liga 1 2018 rencananya akan bergulir pada awal Maret 2018 mendatang. Akan tetapi, rupanya ada hak klub peserta yang belum sepenuhnya dilunasi oleh operator kompetisi, PT Liga Indonesia Baru (LIB). Fakta ini muncul setelah Presiden Borneo FC, Nabil Husein mengatakan belum menerima sisa pembayaran subsidi yang dijanjikan LIB.
Nabil menjelaskan jika LIB berjanji akan melunasi sisa pembayaran senilai lebih dari Rp2 milar pada Januari 2018 lalu. Akan tetapi, hingga saat ini pihak klub belum ada diberi konfirmasi selanjutnya, selain termin pertama yang dibayarkan pada akhir Desember 2017 lalu. Saat dimintai keterangan, pihak LIB juga belum memberikan jawaban.
"Dijanjikan pada akhir bulan Januari sudah lunas semua, tapi nyatanya di Januari tidak ada pembayaran apapun. Dan di konfirmasi, belum ada kejelasan apapun dari LIB. Teman-teman dari perwakilan klub lain juga sudah bersurat, namun tidak ada jawaban," ujarnya.
"Penjelasan pemberian dana kontribusi itu dilakukan saat manager meeting sebelum dimulai Liga 1 tahun lalu. Saya masih ingat tempatnya di Mako Kostrad, pada akhir Desember lalu. Belum lagi soal Sharing TV dan ranking yang di janjikan," sambung Nabil.
"Sampai saat ini baru 1 kali pembayaran yang dilakukan oleh pihak LIB, senilai Rp600 juta, seharusnya masih ada pembayaran kedua di minggu ke 2 Januari senilai Rp600 juta dan pembayaran ke 3 senilai Rp1,5 miliar yang janjinya dibayarkan di akhir bulan Januari 2018," imbuhnya secara detail.
Menunggaknya pembayaran subsidi dari pengelola liga pun memberikan efek langsung pada klub. Persipura misalnya pernah menegaskan butuh dana segar pada Desember 2017 lalu untuk merekrut pemian baru. Karena tidak adanya finansial yang mencukupi, tim Mutiara Hitam pada akhirnya memutuskan tidak ikut Piala Presiden 2018.
Manajemen Borneo FC berharap PT LIB bertindak cepat mengurus kewajiban mereka, lantaran pihak klub ingin mempersiapkan tim dengan baik menuju musim baru termasuk dari sisi finansial. Jika keadaan tersebut terus dibiarkan maka PT LIB secara tidak langsung dinilai menghambat persiapan klub apalagi liga akan bergulir.