Gonjang-ganjing nasib pemain Aljazair, Riyad Mahrez, di Leicester City sampai saat ini tidak kunjung mencapai kejelasan. Mahrez yang sudah ngebet pindah dari Stadion King Power, terakhir justru mendapatkan hukuman dari klubnya lantaran mangkir dari sesi latihan.
Ketidakjelasan masa depan Pemain Terbaik Afrika 2016 tersebut membuat pelatihnya di Timnas Aljazair ikut buka suara. Rabah Madjer, pelatih yang menukangi Aljazair sejak 2017 itu mengatakan yang terpenting buat Mahrez adalah tetap terus bekerja keras. Meski begitu mantan pemain Porto itu tidak menampik bahwa Mahrez layak mendapatkan klub yang lebih besar.
"Mahrez saat ini layak mendapatkan lebih dari sekedar Leicester. Namun jangan lupa juga bahwa adalah Leicester yang telah berhasil membawanya ke jalur yang benar," kata Madjer kepada Goal.
Sejak akhir Januari lalu, pemain 26 tahun ini sudah tidak ikut dalam dua pertandingan yang dilakukan The Foxes. Yaitu ketika kalah 2-1 dari Everton dan imbang 1-1 atas Swansea.
“Saya pikir pembicaraan serius dengan pemilik klub sangat dibutuhkan. Dia ingin pindah ke klub yang lebih besar di Liga Primer Inggris. Saya tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi mengenai (kegagalan) transfernya," terang Madjer.
"Saya menyarankan dia untuk tetap berlatih dan bekerja keras, sekalipun masalah transfernya belum bisa terselesaikan," pesan pelatih yang akan memimpin Aljazair di Piala Dunia 2018 ini.