Fredy Guarin baru-baru ini mengaku tidak betah bermain di Liga Super China. Pemain berkebangsaan Kolombia tersebut bahkan meminta Inter untuk kembali memulangkannya ke Eropa.
Guarin sendiri sebelumnya memutuskan untuk meninggalkan Inter dan hijrah ke Negri Tirai Bambu pada 2016 lalu. Pemain berusia 31 tahun tersebut bersedia menerima pinangan Shanghai Shenhua.
Bagaimana tidak, Guarin berhasil memcahkan rekor dengan bayaran tertinggi di kasta tertinggi sepakbola China tersebut. Bersama Shanghai Shenhua, Guarin mendapatkan bayaran sebesar 10 juta euro atau setara dengan Rp166 miliar per tahun.
"Uang bukan masalah, saya akan menerima seperlima dari gaji saya saat ini. Saya membicarakannya dengan (direktur olahraga Piero) Ausilio tahun lalu namun kondisi keuangan mencegahnya," ujarnya kepada Gazzetta dello Sport.
"Saya akan segera kembali, ini adalah harapan terbesar saya. Uang tidak menarik minat saya, saya rela menerima penghasilan lebih sedikit. Saya ingin kembali dengan segala cara," tegasnya.
Mantan pemain Inter Milan, Fredy Guarin.Kendati demikian, Guarin mengaku tidak menyesali keputusannya untuk bergabung dengan klub China. Mantan pemain Porto tersebut pun menjelaskan mengapa dirinya meninggalkan Inter pada 2016 lalu.
"Pada tingkat pribadi itu berjalan dengan baik, saya memiliki dua tahun kontrak saya, kami telah lolos ke Liga Champions Asia dan memenangkan Piala China. Saya merindukan Italia dan Inter, tapi saya tidak menyesali pilihan saya,”
"Tidak ada yang memaksa saya (pergi dari Inter), tentu saja, tapi transfer saya penting untuk neraca keuangan klub. Itulah satu-satunya aspek positif dari kepergian saya," tutupnya.