Tim Technical Study Group (TSG) Piala Presiden 2018 rupanya sudah bergerak menentukan pemain terbaik yang ada di setiap klub peserta turnamen pramusim tersebut, bahkan sejak saat masih berlaga di fase grup.
Mundari Karya, salah seorang anggota TSG, mengungkapkan bahwa hanya ada dua penilaian yang dapat menentukan apakah pemain tersebut layar menyabet gelar pemain terbaik dalam turnamen nasional itu musim ini.
- Gagal di Piala Presiden, Begini Nasib Eks Timnas Singapura di Borneo FC
- Dilema AFC atau Piala Presiden, Ini Saran Eks Ketum Jakmania ke Persija
- Jakmania Akan Beri Kejutan di Semifinal Piala Presiden 2018
- Arema FC Akui Rugi Besar Pasca Tersingkir dari Piala Presiden
- Marko Simic Bongkar Rahasia Jadi Topskor Piala Presiden 2018
"Yang pertama jelas dilihat seberapa besar perannya untuk tim. Setiap pertandingan kami kan juga memilih man of the match, jadi nanti dinilai perannya sampai final," ungkap Mundari, dikutip Pojok Satu.
Namun rupanya bukan cuma peran besar yang dikontribusikan untuk tim. Mundari mengakui masih ada satu hal lagi yang menjadi dasar pertimbangan untuk mengganjar seorang pemain dengan gelar pemain terbaik tersebut. "Kedua sikap pemain di lapangan. Apakah dia bisa menjaga sikapnya. Kalau ada dua pemain yang sama bagusnya, kartu yang dia dapat nanti dihitung untuk mengurangi poin," sambung penjelasannya lagi.
Menit bermain menjadi hal lain yang menjadi pertimbangan bagi tim TSG untuk menentukan pemain terbaik. Jika pemain tersebut baru turun di saat final dan melakukan kontribusi krusial bagi timnya, tak lantas dirinya dapat didapuk sebagai pemain terbaik.
Di sisi lain, Sabtu (10/02/18) ini, Persija Jakarta dan PSMS Medan akan saling berhadapan dalam babak semifinal Piala Presiden 2018 di Stadion Manahan, Solo. Laga keduanya ini akan menjadi salah satu pertandingan klasik yang cukup ditunggu-tunggu para penggemar sepakbola Indonesia.