Setelah resmi menjadi Warga Negara Indonesia (WNI), Selasa (06/02/18), striker andalan Sriwijaya FC Alberto Goncalves kini sudah mengantungi Kartu Tanda Penduduk (KTP).
Dikatakan Manajer SFC, Ucok Hidayat, sebelum mengantungi KTP, sudah pasti bomber berusia 37 tahun itu sudah lebih dulu mengantungi Kartu Keluarga (KK).
Beralamat di Residen Swarna Dwipa Sekip, Palembang, KTP dan KK milik Beto akan segera diserahkan kepada panitia pelaksana pertandingan Piala Presiden 2018 pagi tadi. Tak butuh waktu lama, panpel langsung melakukan verifikasi dan resmi sudah mengubah status Beto sebagai pemain lokal.
“Jadi sudah kita daftarkan kembali sebagai pemain lokal. Mudah-mudahan bisa bermain di leg pertama semifinal melawan Bali United, Minggu ini sebagai pemain lokal,” jelas Manajer SFC Ucok Hidayat, Jumat (9/2).
KTP dan KK menjadi salah satu bukti otentik jika sang pemain memang sudah resmi menjadi WNI. Itu sebagai berkas penunjang selain surat keputusan dari Kementerian HAM beberapa waktu lalu yang menyatakan dia sudah resmi menjadi WNI.
Seperti diketahui, striker SFC, Alberto Goncalves, merasa sangat bahagia setelah secara resmi menjadi warga negara Indonesia. Dia mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang membantu proses naturalisasi.
"Saya sudah cukup lama tunggu momen ini, dan Tuhan berikan kesempatan di hari ini. Terima kasih Indonesia," katanya.
Eks pemain Persipura ini mengaku sempat agak gugup menjelang pengambilan sumpah sebagai WNI. Hanya saja, kegugupan ini bisa teratasi berkat dukungan semua pihak.
"Termasuk dukungan keluarga saya yang terus memberi dukungan dan restu, sehingga jadi pendorong agar saya bisa melaksanakan pengambilan sumpah ini dengan lancar," terang suami dari Roesmalia Dewi yang berdarah Palembang.
Dikatakan oleh top skor Indonesia Soccer Championship (ISC) A 2016 ini, keinginannya menjadi WNI tidak terlepas dari penghargaan yang diberikan oleh masyarakat dan fans SFC selama dirinya berkarier di Indonesia.
"Di sini (Indonesia-red) semua kenal saya dan saya dianggap sebagai seorang bintang. Tapi kalau di Brasil, saya ini bukan siapa-siapa, hanya orang biasa dan tidak ada yang kenal sama saya," ujarnya.