Setelah menjalin kerja sama selama dua dekade, AC Milan akhirnya harus berpisah dengan apparel asal Jerman, Adidas, mulai musim depan. Pemutusan kontrak kerja sama tersebut disinyalir lantaran klub yang bermarkas di San Siro ini telah dijual ke investor asal Tiongkok, dari tangan Silvio Berlusconi.
Milan kemudian memilih apparel asal Jerman lainnya yang merupakan rival dari Adidas, untuk menyuplai perlengkapan tim termasuk jersey para pemain yang akan digunakan musim depan, yakni Puma.
“Dengan sangat senang saya umumkan kerja sama kami dengan Puma,” kata direktur klub AC Milan, Marco Fassone dikutip dari laman resmi klub.
Fassone menambahkan, pemilihan Puma sebagai apparel mereka karena brand dari perusahaan berlogo binatang Jaguar ini merepresentasikan merek internasional, yang mampu bekerjasama dengan semangat dan ambisi dalam industri sepakbola.
🔴⚫️ #NewLevels pic.twitter.com/Gi5WOFJOGr
— PUMA Football (@pumafootball) February 12, 2018
Senada dengan Fassone, Bjorn Gulden selaku CEO Puma, juga mengaku senang dan bangga bisa menjadi sponsor dari klub bersejarah yang telah memenangkan tujuh gelar Liga Champions, dan 18 gelar Scudetto itu.
“Mereka adalah salah satu klub paling sukses dalam sejarah sepakbola, dengan fans yang tersebar luas di seluruh dunia yang memiliki semangat nyata dalam sepakbola,” katanya.
“Jika anda bertanya kepada saya mengenai jersey Rossoneri sebagai yang paling ikonik dalam sepakbola, maka kami akan membuat periode selanjutnya dari klub legendaris ini bersama Puma,” tambahnya.
Gianluigi Donnarumma dan kawan-kawan baru akan menggunakan jersey berlogo Puma pada 1 juli 2018, namun tidak disebutkan berapa nilai kontrak dan sampai kapan AC Milan akan menjalin kerja sama dengan apparel berlambang hewan liar tersebut.