Upaya federasi sepakbola dunia, FIFA untuk memerangi tindak rasisme di sepakbola rupanya masih belum juga bisa diwujudkan.
Berbagai cara pun pernah dilakukan oleh FIFA untuk menghentikan perbuatan tersebut. Mulai dari membentangkan banner bertuliskan "Say No To Racism" jelang kick-off, hingga ancaman mendepak klub di suatu kompetisi jika suporternya terlibat rasisme.
Namun, selalu saja perbuatan tercela itu terjadi. Di Piala Dunia 2018 nanti, FIFA diminta bisa bertindak tegas jika ada oknum yang melakukan tindak rasisme, dengan langsung menghentikan pertandingan.
Gagasan tersebut dilontarkan oleh politikus asal Inggris, Jeremy Corbyn. Dia mengkhawatirkan Piala Dunia yang digelar di Rusia tahun ini akan memunculkan banyak kasus rasialis, xenofobia, homofobia, hingga anti-semitism.
"Jika ada pemain yang menjadi korban rasialis pada sebuah laga, saya akan setuju dengan pendapat wasit langsung menghentikan pertandingan," kata Jeremy dikutip dari Mirror.
"Kecuali jika rasialis tersebut berhenti, atau pelaku dibawa keluar stadion. Wasit harus benar-benar mengeluarkan mereka dari stadion," tambahnya.
"Saya pikir dalam aturan formal, orang-orang di manajemen (FIFA atau UEFA) harus mengerti. Mereka hanya perlu memastikan pesan ini dan melakukan tindakan tegas, ketika permasalahan masuk ke dunia sepakbola," pungkasnya.