Nama Bali United memang terhitung baru di kancah sepakbola nasional. Klub ini baru saja merayakan ulang tahun yang ke-3 pada 15 Februari 2018. Meski masih "anak bawang" di kancah sepakbola nasional, namun prestasi dan daya tarik Bali United membuktikan sebaliknya.
Bali United mampu finis di urutan ke-2 klasemen Liga 1 2017. Tak hanya itu, Bali United mewakili Indonesia ke kompetisi Asia, dan hari ini Sabtu (17/02/18), Bali United akan bertarung memperebutkan gelar Piala Presiden 2018.
Tak hanya prestasi mentereng yang didapat Bali United. Tapi dari segi daya tarik, Bali United menjadi sebuah magnet baru. Semakin hari, semakin banyak penonton yang datang menonton Bali United berlaga di Stadion Kapten I Wayang Dipta. Dan magnet tersebut rupanya tak hanya menarik orang Indonesia, tetapi juga menarik minat wisatawan mancanegara.
Jika dulu Pantai Kuta atau Pura di Tanah Lot yang menjadi pilihan turis asing saat berlibur ke Bali. Kini Bali United juga menjadi salah satu destinasi yang diburu oleh para turis asing. Maka tak heran, jika saat Bali United menggelar laga kandang, akan ada wajah-wajah turis asing yang menghiasi.
Hal ini seperti terlihat saat semifinal leg kedua Piala Presiden 2018, Rabu (14/02/18). Dilansir dari laman resmi Piala Presiden 2018, ketika itu tidak sedikit turis asing yang diarahkan untuk menonton pertandingan Bali United vs Sriwijaya FC.
- Bantah Jual Laga AFC demi Piala Presiden, Ini Dalih Pelatih Persija dan Bali United
- Hadapi Persija di Final Piala Presiden 2018, Bali United Tanpa Irfan Bachdim
- Kembali Tampil di Final, Maman Ingin Tebus Luka Lama Persija
- Pencipta Trofi Piala Presiden Ogah Nonton Final Bali United vs Persija
- Bukan Lilipaly, Bali United Lebih Andalkan Spaso untuk Saingi Simic
"Saya sudah sering membawa turis asing menonton Bali United. Kebetulan banyak turis suka sepak bola, sehingga mereka juga antusias," kata Putu Budi Jaya, salah seorang guide yang terlihat menemani rombongan wisatawan mancanegara di Stadion Dipta.
Pada malam itu Putu Budi Jaya membawa 5 orang turis asing untuk menonton. Dengan cekatan guide mengantre membeli tiket, lalu membagikannya kepada turis yang dibawa. Peter Bradley, salah seorang turis dari Inggris, mengaku penasaran dengan Bali United. Secara kebetulan dirinya juga seorang penggemar sepak bola.
"Di Inggris penggemar sepak bola sangat banyak, termasuk saya. Sekarang saya ingin tahu bagaimana serunya menonton sepak bola di Bali," kata Peter Bradley, turis yang berasal dari Sheffield itu.
Kiprah Bali United tersebut akhirnya juga memberikan berkah bagi para pelaku atau pekerja di bidang wisata. Jika apa yang dialami oleh Bali United ini juga dialami oleh klub dan daerah lain di Indonesia, bukan tidak mungkin Indonesia akan menjadi salah satu tujuan Sportourism terkemuka di dunia.