Tim Barito Putera telah resmi melaunchin tim untuk mengarungi kompetisi Liga 1 musim 2018. Namun ada yang berbeda dalam acara peluncuran tim kali ini.
Dimana manajemen Barito mengambil tema lebih religi. Tim berjuluk Laskar Antasari itu menggelar acara shlawat bersama.
Bertempat di Stadion 17 Maret, sholawat berjamaah dipimpin Habib Syech Abdul Qadir Assegaf dari Solo, serta ulama kharismatik lokal, KH Zuhdiannoor (Guru Zuhdi).
Sejak sore hari, puluhan ribu jamaah sudah membentuk lautan manusia di dalam stadion, hingga meluber ke luar stadion.
Hingga malamnya, jamaah yang hadir dengan busana muslim putih-putih masih terus bertambah banyak dan sempat membuat panitia pelaksana kewalahan. Suasana pun semakin meriah ketika satu demi satu pemain serta ofisial tim diperkenalkan dan naik ke panggung acara.
Menurut Manajer Barito Putera, H. Hasnuryadi Sulaiman, acara perkenalan pemain yang dibungkus dengan nuansa religius ini merupakan upaya agar Barito Putera bisa berkompetisi secara maksimal pada gelaran Liga 1 2018 mendatang.
Tak hanya itu, Hasnur juga berharap Barito juga menjadi pemersatu warga Kalimatan Selatan. Tak hanya itu, dia juga ingin mengharumkan nama Kalimantan Selatan melalui sepakbola.
"Sepakbola adalah alat untuk mempererat dan mempersatukan warga Kalsel, khususnya Kota Banjarmasin. Kita ingin mengharumkan Banua melalui sepakbola," ucap Hasnur.
"Jadi segala sesuatunya kita niatkan untuk ibadah. Kalau Barito menang, masyarakat senang, masyarakat bahagia. Nah kita niatkan itu sebagai ibadah dengan membahagiakan masyarakat Banua," tambah dia.
Barito Putera sendiri untuk musim 2018 menargetkan untuk dapat meraih prestasi tertinggi di kancah sepakbola Indonesia. Terlebih musim lalu tim besutan Jacksen F Thiago ini hanya finish di posisi tujuh klasemen akhir Liga 1 musim 2017.