Menang besar 4-0 dari PSMS Medan dalam perebutan juara ketiga, bukan berarti pelatih tak punya koreksi bagi permainan punggawa SFC. Sepanjang turnamen Piala Presiden, ada satu hal yang dianggap masih kurang maksimal yakni penyelesaian akhir.
Dalam penguasaan bola dan menciptakan peluang sudah tak diragukan lagi. Begitu pun soal mental pemain. Bermain di depan ribuan suporter Persib Bandung di babak penyisihan grup, menghadapi Arema FC di perempatfinal dan Bali United di semifinal, Hamka cs sama sekali tidak tertekan. Tapi, soal penyelesaian akhir masih harus terus diasah.
"Sepanjang Piala Presiden 2018, secara statistik kami memang kerap dominan atas penguasaan bola. Kami cetak 13 gol dan kebobolan tiga kali," kata Pelatih SFC, Rahmad Darmawan.
Data itu menunjukkan transisi permainan masih harus terus ditingkatkan, meski mengakui para pemainnya sudah bagus dalam transisi permainan.
"Transisi permainan jadi satu hal yang harus segera diselesaikan. Tiga kali bobol, cetak 13 gol. Saya menyimpulkan, transisi menyerang ke bertahan sudah cukup baik. Begitu pula sebaliknya, namun harus terus diasah," lanjut dia.
Penyelesaian akhir juga jadi masalah lainnya. RD merasa para pemain kerap membuang peluang di depan gawang. Salah satu laga yang paling mencolok di semifinal. Hal tersebut terlihat sangat jelas dari dua leg di babak semifinal menghadapi Bali United.