Calon Wakil Gubernur Sumatera Utara, Sihar Sitorus, mengikuti jejak Erick Tohir dan Grup Bakrie di kancah sepakbola dengan membeli sebuah klub di Eropa. Sihar Sitorus resmi menjadi pemegang saham mayoritas di sebuah klub Divisi Tiga Belgia.
Mantan anggota Exco PSSI tersebut memiliki alasan tersendiri dalam membeli klub asal Belgia itu.
"Di sana aturannya untuk pemain asing lebih longgar, meski ada jumlah minimum gaji untuk pemain asing sekitar 70 ribu Euro. Artinya saya lebih mudah untuk membawa pemain Indonesia ke sana. Karena saya ingin memboyong pemain asal Indonesia, tapi tentunya yang juga punya kualitas," ungkap Sihar, dikutip Medan Today.
- Tak Cuma Beli Klub Eropa, Sihar Sitorus Mau 'Bawa' SUGBK ke Medan?
- 3 Fakta Mengejutkan Sihar Sitorus, Cawagub Sumut Pemilik Klub Eropa
- Beli Klub Eropa, Cawagub Sumut Ternyata Teman SMA Sandiaga Uno
- Resmi! Cawagub Sumatera Utara Beli Klub Eropa
- Cawagub Sumut Bocorkan Ciri-ciri Klub Eropa yang Ia Beli
Kini yang menjadi pertanyaan adalah, berapa sebenarnya kekayaan Sihar Sitorus? Sehingga ia mampu mengikuti jejak Erick Tohir dalam mengakuisisi sebuah klub di daratan Eropa.
Dilansir dari berbagai sumber, ternyata jumlah kekayaan Sihar Sitorus sebesar Rp 350.887.340.551.Dengan total kekayaan melebihi Rp350 miliar, maka tak heran jika calon orang nomor dua di Sumut itu mampu mengambil alih sebuah klub di Eropa.
Jumlah kekayaan yang besar itu merupakan hasil dari memiliki perkebunan sawit yang sangat luas dan juga yayasan pendidikan. Sihar Sitorus mewarisi kebun sawit tersebut dari ayahnya yang seorang pengusaha terkenal, DL Sitorus.
Perusahaan milik keluarga Sihar Sitorus PT Torganda punya konsesi lahan mencapai puluhan ribu hektare. Lahan yang cukup luas tersebar di daratan Sumatera bagian Timur sampai ke Sumatera bagian Utara.
Selain memiliki kebun dan tanah yang luas, Sihar Sitorus juga memiliki rumah sakit dan klinik pelayanan kesehatan seperti Klinik Pengobatan 24 Jam yang tersebar di wilayah Jabodetabek. Sihar juga mewarisi yayasan pendidikan, Yayasan Abdi Karya (YADIKA) yang berdiri sejak 1976.