Pemain muda Barito Putera, Dandi Maulana akhirnya menuntaskan rasa penasarannya setelah mendapat kesempatan bergabung dengan Timnas Indonesia U-23 dalam pemusatan latihan yang berlangsung di Lapangan ABC Senayan, Jakarta. Pemain asal Pandeglang, Banten, ini mengaku sanggat bangga begitu pertama kali mendapat kepercayaan dari pelatih Luis Milla meski baru dalam tahap pemusatan latihan.
"Saya cukup senang bisa dipanggil coach Milla, apalagi suatu kebanggaan juga jika nantinya bisa membela negara ini. Tapi, saya masih berusaha juga untuk menyatukan feel dengan gaya kepelatihan Luis Milla," akunya.
Dandi juga tak menampik jika ia masih canggung saat menjalani latihan lantaran Luis Milla memberikan instruksi menggunakan bahasa Spanyol. Akan tetapi, pesepakbola 20 tahun itu berjanji akan berusaha secara maksimal untuk menunjukkan kemampuan terbaik guna menyesuaikan diri dengan gaya permainan Skuat Garuda Muda.
"Ada rasa canggung, apalagi pelatih juga pakai bahasa Spanyol yang kita gak paham. Ada pemain senior juga, tapi ada Hargianto teman saya dari kecil yang cukup membantu," tuturnya.
- Bertemu PSSI, Menpora Minta Carut Marut Liga 1 Tak Ganggu Pelatnas Timnas Indonesia
- Kagum dengan Luis Milla, Nelsom Alom Berharap Terus Dipanggil Timnas Indonesia
- Osvaldo Haay Cedera, Dokter Timnas Indonesia Beri Penjelasan
- Menang Lawan Tim Daerah, Tim PPLM Kemenpora Siap Bersaing Tembus Timnas Indonesia
"Untuk itu saya harus disiplin, harus menunjukkan yang terbaik. Kesalahan-kesalahan di klub, seperti passing harus lebih bagus lagi nantinya," imbuh Dandi Maulana.
Rekan Hansamu Yama tersebut juga mengatakan ia cukup enjoy berlatih di bawah asuhan Luis Milla. Menurut Dandi, gaya melatih pelatih asal Spanyol itu tidak jauh berbeda dengan yang ia dapat di Barito Putera bersama Jacksen Tiago. Hanya saja kedua pelatih itu memiliki perbedaan dari karakter di dalam dan luar lapangan.
"Coach Milla bagus, dia menerapkan latihan seperti di Spanyol — ball possesion, passing, dan semacamnya. Dengan coach Jacksen juga sama saja sebenarnya, tapi karakter dari orangnya yang membedakan," tutupnya.
Jika terus mempertahankan performanya, bukan tidak mungkin Dandi bisa dipanggil untuk ajang Asian Games 2018. Jika hal itu terjadi maka ia akan mengikuti jejak para pesepakbola asal Banten lain yang punya karier bagus di kancah sepakbola nasional seperti Muhammad Nasuha dan Achmad Jufrianto yang jadi pemain paling sukses karena berhasil meraih gelar juara liga dan memperkuat tim nasional.