Tujuh kiper yang dipanggil ke pemusatan latihan Timnas Indonesia di Lapangan ABC Senayan Jakarta, yakni Andritany Ardhiyasa, Muhammad Ridho, Kurniawan Kartika Ajie, dan Satria Tama dari Timnas U-23 serta Aqil Savik, Rakasurya Handika, hingga Gianluca Rossy dari Timnas U-19 mendapat pesan khusus dari pelatih kiper asal Spanyol, Eduardo Perez.
Hal itu diutarakan oleh asisten pelatih Timnas U-19, Mukti Ali Raja yang turut membantu proses latihan selama sepekan ini.
Menurut Mukti, ketujuh penjaga gawang itu diminta untuk selalu siap ketika sudah berada di lapangan. Para pemain baik dari Timnas U-23 maupun U-19 harus sudah menyesuaikan mindset-nya dan fokus tanpa perlu berlama-lama atau diinstruksikan pelatih.
"Selama beberapa hari ini saya lihat coach Eduardo orangnya memang sangat tegas dan disiplin. Bagi dia ketika kiper sudah ada di dalam lapangan maka mindset atau pikiran maupun seluruh anggota tubuh harus sudah siap beraksi. Dia tidak perlu lama-lama pemanasan dengan bola, tapi begitu masuk harus siap semua," ujarnya.
Mukti Ali Raja rupanya setuju dengan apa yang disampaikan oleh Eduardo Perez. Bagi mantan pemain Persija Jakarta itu, seorang kiper begitu pikiran atau otaknya siap maka seluruh anggota tubuh pun harus melakukan hal serupa apalagi sepakbola modern saat ini mengharuskan kiper juga bergerak aktif seperti ketika berperan memulai build up serangan.
"Saya pikir saya setuju dengan apa yang disampaikan coach Eduardo. Benar, ketika ada di lapangan otak harus sudah siap, tahu apa yang dilakukan dan sudah seharusnya secara otomatis semua anggota tubuh juga siap," ucap pria berambut gondrong itu.
Bagi Mukti Ali Raja, tujuh kiper yang ada saat ini adalah yang perwakilan yang terbaik, terutama untuk tiga dari U-19 disebut sebagai kiper masa depan Timnas Indonesia.
"Kiper yang ada sekarang baik U-19 dan U-23 itulah yang terbaik. Kalau untuk di U-23 yang terbaik di kelompoknya, maka U-19 itu kiper masa depan kita," tutupnya.