Seorang perwira polisi anti huru hara harus merengang nyawa akibat bentrokan dengan suporter. Hal itu terjadi saat Spartak Moscow melawan Athletic Bilbao dalam ajang Liga Europa, Jumat (23/02/18).
Seorang polisi itu meninggal di dunia saat berada di rumah sakit akibat serangan jantung. Hal itu disampaikan langsung oleh juru bicara pihak kepolisian Basque.
"Kami bisa memastikan kematian ini," beber juru bicara kepolisian yang tidak mau memberikan keterangan lebih lanjut dilansir Daily Mail.
Atas meninggalnya salah seorang petugas kepolisian, pihak UEFA pun mengecam keras atas bentrokan yang terjadi. Sebab itu merupakan tragedi yang sangat memilukan di dunia sepakbola. Selain itu UEFA juga memberikan belasungkawa kepada korban.
"Kami berhubungan dengan pemerintah daerah untuk mendapatkan informasi lebih lanjut mengenai insiden ini. UEFA menyampaikan belasungkawa yang tulus kepada keluarga dan kolega perwira polisi yang meninggal dunia," tulis pernyataan UEFA.
Para suporter terlibat kerusuhan sebelum laga dimulai. Ratusan fans saling baku hantam dan menyalakan kembang api sebagai bentuk perlawanan. Pihak kepolisian setempat wilayah Basque pun langsung turun tangah meredam insiden tersebut.
Namun pihak kepolisian gagal meredam insiden panas tersebut. Sebab mereka kalah jumlah dari para suporter yang ribut. Hanya ada 700 anggota kepolisian dan dibantu 200 penjaga keamanan swasta dalam meredam insiden tersebut.
Atas kejadian tersebut sedikitnya lima orang suporter ditangkap pihak kepolisian. Tiga di antaranya merupakan pira Rusia. Mereka akan dimintai keterangan dan siap untuk mendapatkan hukuman sepantas-pantasnya atas ulah yang mereka buat.