PT Liga Indonesia Baru (LIB) selaku operator Liga 1 Indonesia telah memastikan jadwal kick off kembali mengalami kemunduran hingga akhir bulan Maret 2018. Keadaan tersebut pun lantas membuat banyak pihak mengeluh karena sudah mempersiapkan tim sejak jauh hari.
Akan tetapi, dibalik keluh kesah tersebut, ada satu pemain Persija Jakara yang justru senang dan merasa diuntungkan dengan keputusan kontroversial tersebut.
Kapten Persija Jakarta, Ismed Sofyan mengatakan mundurnya jadwal kick off itu membawa berkah tersendiri untuk persiapan tim Macan Kemayoran terutama untuk bersiap menghadapi laga ketiga Piala AFC melawan klub Vietnam, Song Lam pekan depan.
"Kalau buat Persija saya rasa menguntungkan kita sementara waktu karena bisa fokus buat persiapan Piala AFC. Tapi buat klub lain saya rasa ini buat mereka kewalahan dari segi manajemen karena anggaran pasti membengkak dan mereka harus punya kans (uang) yang lebih," ucapnya saat ditemui hari ini di kawasan Senayan.
"Kita bersyukur dengan di Piala AFC tahun ini kita belum memikirkan liga sendiri yang belum kick off," imbuhnya.
Tak hanya itu, Ismed juga angkat bicara mengenai kemungkinan padatnya jadwal pada Liga 1 musim ini karena ada delapan pekan yang dirapatkan jadwalnya. Menurutnya hal itu bukan masalah besar bagi pelatih dan pemain karena setiap klub musim ini diwajibkan memiliki 30 pemain, sehingga hal itu tentu memudahkan untuk rotasi pemain.
"Saya pikir setiap tim ada 30 pemain jadi pelatih harus pintar rotasi dari sekian banyak pemain itu. Jika ada yg kelelahan maka bisa digantikan yang lain," tutup pemilik nomor 14 di Persija itu.
- Selain Simic, Pemain Persija Ini Juga Disorot Media Asing
- 3 Pemain yang Pas Gantikan Jaimerson Kala Persija Bersua Wakil Vietnam
- 3 Pemain yang Jadi ‘Pelayan’ Marko Simic di Persija
- Pasca Bantai Tampines, Persija Siapkan Pemain Ini Jadi Pengganti Jaimerson
- Jakmania Jangan Lupa! Ini Jadwal Laga Ketiga Persija di Piala AFC 2018
Tanggapan Ismed Sofyan ini tentu saja berbeda dengan apa yang disampaikan tim PSM Makassar yang hanya bisa pasrah dan memilih mengatur ulang jadwal maupun agenda timnya. Meski demikian, mundurnya kick off Liga 1 tetap saja menciptakan masalah baru bagi klib peserta yakni membengkaknya pengeluaran klub.