Finish di urutan ke-13 pada akhir liga 1 2017 membuat klub sepakbola kebanggaan Tanah Pasundan, Persib Bandung, hampir saja terlempar dari kasta tertinggi pertandingan sepakbola Indonesia. Padahal, di tahun sebelumnya, lewat kompetisi tandingan Indonesian Soccer Championship, klub berjuluk Pangeran Biru ini berada di urutan ke-5, meninggalkan rival abadinya, Persija Jakarta yang hanya berhasil duduk di peringkat ke-14.
Namun 2017 nampaknya bukan tahunnya Persib. Meski mereka pernah membuat lawan-lawannya terhenyak dengan mendatangkan bintang Liga Inggris sekaliber Michael Essien dan Carlton Cole. Bahkan mantan gelandang Arema FC, Raphael Maitimo ikut direkrut. Nyatanya kehadiran mereka belum mampu mendongkrak skor Maung Bandung di Liga 1.
Padahal, di atas kertas, Persib bukanlah klub kemarin sore. Sejarah panjang persepakbolaan negeri ini mencatat, 7 gelar sudah mereka kantongi sejak era perserikatan, ISL, hingga Liga 1.
Tak hanya diperkuat dengan pemain di atas rata-rata, dukungan dari suporter mereka pun tak kurang-kurangnya. Persib menjadi klub nomor 1 terpopuler se-Asia Tenggara di media sosial dengan pengikut Facebook, Twitter, dan Instagram tertinggi di kawasan tersebut. Namun cinta Bobotoh belum dibalas para pemain. Beberapa kali menjalani laga, Persib selalu menelan pil pahit kekalahan bahkan di kandang mereka sendiri. Ironis.
Di gelaran awal Liga 1 sebenarnya Persib memulainya dengan baik. Bahkan sempat meraih posisi wahid pada lima pekan pertama. Namun semakin bergulir, klub yang awalnya ditukangi oleh coach Djajang Nurdjaman ini makin terpuruk yang mengakibatkan Djanur akhirnya mundur sebab tekanan Bobotoh. Persib pun mengarungi tengah hingga akhir musim 2017 tanpa pelatih.
Situasi buruk ini akhirnya perlahan-lahan diperbaiki oleh PT Persib Bandung Bermartabat yang dimanajeri oleh Umuh Muchtar. Mereka mulai merekrut pelatih bertangan dingin Roberto Carlos Mario Gomez yang pernah menukangi Timnas Malaysia dan klub asal Malaysia, Johor Darul Takzim. Bahkan 2 musim ditukangi Mario Gomez, tim berjuluk Harimau Selatan itu dua kali pula juara Liga Super Malaysia.
Karenanya, 2018 akan menjadi tahun penting bagi Persib untuk memperbaiki amunisi sebelum akhirnya berlaga di Liga 1. Bersama Gomez, Persib yakin bisa finish lima besar sebagai target utamanya.