Tak dapat dipungkiri, sepakbola selalu mengalami perubahan dari waktu ke waktu. Semakin besarnya minat dan perhatian publik pada olahraga kulit bundar ini menuntut seluruh lapisan penggelut olahraga yang telah menjadi industri hiburan ini menemukan inovasi-inovasi baru.
Ide-ide baru ini juga bermunculan di atas lapangan. Taktik dan strategi sepakbola tidak lagi sesederhana menempatkan 11 pemain di atas lapangan dan berusaha mencetak lebih banyak gol dibandingkan lawan hingga wasit meniup peluit akhir pertandingan.
Pelatih sepakbola kini menginstruksikan detail-detail penting kepada setiap pemainnya, sesuai dengan kebutuhan tim dan karakteristik pemain itu sendiri. False nine, misalnya -- sebuah gagasan yang kembali dipopulerkan oleh Vicente del Bosque saat menukangi Spanyol di Piala eropa 2012.
Menggunakan Cesc Fabregas -- yang posisi aslinya adalah seorang gelandang -- di lini depan, Del Bosque mengejutkan dunia dengan membawa Spanyol menjadi jawara turnamen benua biru tersebut, bahkan mengalahkan Italia empat gol tanpa balas di partai pamungkas.
Secara sederhana, false nine merupakan seorang pemain yang ditempatkan di posisi penyerang tengah, namun bertugas untuk meninggalkan posnya untuk turun, membingungkan dan menarik pemain-pemain bertahan lawan untuk keluar dari posisinya.
False nine hanyalah salah satu contoh dari posisi-posisi sepakbola yang menetas dari kreativitas para peracik-peracik taktik sepakbola di pinggir lapangan.