Hilangnya Peran Gelandang Bertahan Murni di Sepakbola Modern
Di era modern ini, peran gelandang bertahan murni sudah mulai menghilang. Tak banyak pemain yang konsisten ditempatkan di posisi itu oleh para pelatih.
Peran gelandang bertahan murni terlihat hanya saat dibutuhkan dan dalam keadaan tertentu saja. Contohnya adalah saat Jose Mourinho menukangi Real Madrid di awal-awal kepelatihannya.
Saat itu, Real Madrid menjamu Barcelona. Jose Mourinho yang tak ingin kalah lagi dari Barcelona, menggunakan formasi 4-3-3 defensive. Saat itu, Mourinho menurunkan tiga gelandang bertahan sekaligus yaitu Sami Khedira, Xabi Alonso, dan Pepe.
Bahkan Pepe dan Alonso di plot untuk tidak maju melebihi garis tengah permainan dan lebih banyak bertugas untuk mengawal pemain lawan, serta memutus aliran serangan sejak awal. Dan akhirnya taktik tersebut membuat Madrid mampu menahan imbang Barcelona dengan skor 1-1.
Peran yang sama dimainkan Xabi Alonso kala menghadapi Mallorca. Madrid yang saat itu tertinggal 1-0 di babak pertama, hanya memiliki waktu 45 menit untuk memenangkan pertandingan agar bisa menjauhkan poin dari Barcelona.
Akhirnya Mourinho memasukkan Gonzalo Higuain dan Kaka untuk menambah penyerangan dan mengorbankan Lassana Diarra dan Arbeloa. Dengan ditarik keluarnya Diarra dan Arbeloa, maka Mourinho menugaskan Xabi Alonso menjadi gelandang bertahan murni.
Bahkan saat sedang melakukan sepak pojok. Alonso tak maju ke depan dan tetap ada di depan kotak penalti Real Madrid untuk mempersiapkan diri menghadapi serangan balik. Akhirnya Real Madrid mampu membalikkan keadaan dan menang 2-1 berkat gol Callejon dan Higuain.