Sebelum Minggu (11/03/18) kemarin, masyarakat pencinta sepakbola Indonesia mungkin tidak tahu bahwa ada klub sepakbola bernama Lechia Gdansk dari Polandia.
Namun sejak hari itu, nama klub yang berdiri di tahun yang sama dengan peristiwa Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia tersebut menjadi pusat perhatian.
Bukan tanpa sebab memang, mengingat saat itu Lechia Gdansk mengumumkan telah merekrut pemain baru asal Indonesia. Pemain itu tidak lain adalah bintang Timnas Indonesia U-19 dan U-23, Egy Maulana Vikri.
Di Lechia Gdansk, penyerang yang sering dijuluki Messi Kelok Sembilan oleh salah satu prester Riko Simanjuntak tersebut pun telah menandatangani kontrak berdurasi dua tahun.
Bergabungnya Egy ini pun menjadi angin segar bagi sepakbola Tanah Air, yang kini sudah bisa unjuk gigi ke dunia internasional. Pemain-pemain asal Indonesia kini tidak hanya bisa bermain di kampung sendiri, tetapi juga negara lain yang berjarak ribuan kilometer.
Ekspektasi fans Lechia Gdansk dan masyarakat Indonesia saat ini tentunya sama, yakni berharap Egy bisa membawa Lechia meraih titel juara liga yang sama sekali belum pernah mereka rasakan.
Namun, langkah Egy itu sendiri dipastikan akan berat dan ibarat berjalan telanjang kaki di jalur penuh kerikil. Hal itulah yang ternyata sudah disadari oleh seorang jurnalis sekaligus pengamat sepakbola Polandia, Dariusz Dziekanowski.
Dalam tulisannya di sebuah media olahraga Polandia, Przeglad Sportowy, ia mencurahkan hasil pengamatan yang seolah memberi peringatan bagi Egy agar tidak terlalu memasang ekspektasi tinggi di Lechia Gdansk.
- Menpora: Egy Harus Pulang Ketika Timnas Memanggil
- Egy Maulana Vikri Jadi Pemain Indonesia Pertama di FIFA 18?
- Sama-sama Meniti Karier di Eropa, Arthur Irawan Dukung Egy Maulana
- Selain Apartemen, Ini Fasilitas Mewah yang Diterima Egy Maulana Vikri
- Ada Peran Pelatih Bertangan Dingin Ini di Balik Magis Egy Maulana Vikri
- Top 5 News: Egy Akan Bertemu Presiden Benfica, Begini Cara Young Permalukan Salah
Pasalnya, klub tersebut sedang berjuang melawan kuman-kuman penyakit yang membuat mereka kini terseok-seok di Ekstraklasa (kasta tertinggi sepakbola Polandia) 2017/18. Padahal musim 2016/17 lalu mereka mampu finis di peringkat empat.