Laga Madura United (MU) vs Sriwijaya FC pada Sabtu (07/04/18) di Stadion Gelora Ratu Pamelingan, Pamekasan akan menghadirkan nostalgia bagi salah satu pemain yakni, Zah Rahan Krangar. Pasalnya, sebelum membela MU, pesepakbola asal Liberia itu telah bermain bagi Sriwijaya pada periode 2007-2010 lalu.
Kehadiran pemain 33 tahun itu di MU pun mendapat perhatian khusus dari kubu Sriwijaya FC. Pelatih Rahmad Darmawan (RD) mengatakan jika Zah Rahan adalah pemain yang punya kemampuan spesial.
Tidak heran jika RD menyatakan hal itu karena keduanya pernah bahu membahu membawa Sriwijaya FC meraih empat gelar di delapan tahun lalu. Ketika itu RD sebagai pelatih dan Zah Rahan sebagai pemain andalannya.
"Zah Rahan lama bersama saya, bersama dia kami meraih empat piala, satu di liga dan tiga lainnya di copa waktu di Sriwijaya," buka RD.
"Dia juga pernah ketemu saya di Malaysia, waktu itu dia main untuk Felda United. Dan waktu itu hasilnya imbang, kita saling mengalahkan," sambung mantan pelatih T-Team itu.
"Dia (Zah Rahan) pemain komplit, pintar punya kemampuan. Tapi saya rasa kita seimbang karena kami juga punya Makan Konate. Jadi kita lihat saja besok karena kita mencoba koletif dalam bermain," tutupnya.
Di sisi lain, gelandang Sriwijaya FC, Makan Konate mengatakan laga melawan Madura United sangat layak untuk dinantikan. Tim Sape Kerrab disebut sebagai salah satu tim besar di sepakbola Indonesia. Namun, hal itu bukan halangan, karena di dalam lapangan semua punya kesempatan yang sama untuk memenangkan pertandingan.
"Madura United adalah tim besar. Dan untuk di sepakbola saya selalu respek dengan dia (Zah Rahan), dia pemain senior tapi saya siap untuk lawan mereka. Karena di lapangan semuanya sama, 11 lawan 11," tutup mantan pemain Persib Bandung itu.
Sriwijaya sendiri datang ke Madura dengan modal bagus yakni menang 3-1 atas Persib Bandung dan berada di peringkat dua tabel klasemen sementara. Sedangkan tim tuan rumah baru saja kalah 0-1 dari PS TIRA dan kini menempati posisi ke-10.