Anggota Komite wasit, Purwanto angkat bicara terkait banyaknya keluhan akan kepemimpinan wasit di Liga 1. Baginya dia bersama Komite Wasit tidak tutup diri akan kritik.
Permasalahan kepemimpinan wasit di ajang Liga 1 2018 masih menjadi permasalahan besar. Setidaknya banyak klub yang merasa kepemimpinan wasit sedikit berat sebelah.
Kasus teranyar akan kepemimpinan wasit Rihendra Purba dalam laga Persebaya Surabaya menjamu Sriwijaya FC. Dalam laga yang berkesudahan 1-1 mendapat kritikan tajam dari pihak Sriwijaya atas kepemimpinan Rihendra.
Pihak Sriwijaya memprotes akan kepemimpinan Rihendra. Di mana terkait penalti untuk Persebaya dan posisi offside Sriwijaya ketika melakukan serangan.
- Bima Sakti Bocorkan Alasan Panggil Andritany ke Timnas
- Bukan Pacar, Ini yang Dikangenin Evan Dimas Saat Kembali ke Indonesia
- Persebaya Temukan Solusi Atasi Badai Cedera di Lini Belakang
- Curhatan Pemain Korea Sriwijaya FC Usai Lawan Persebaya
- Imbang Lawan Persebaya, Sriwijaya FC Layangkan Protes atas Kinerja Wasit
Terkait hal ini, anggota Komite wasit, Purwanto pun angkat bicara. Baginya bila ditemukan kesalahan dalam laga tersebut, tidak menutup kemungkinan Rihendra akan dibebastugaskan.
"Intinya begini saja, kita tidak ada toleransi pokoknya kalau terbukti salah ya istirahat. Kita tidak ada toleransi karena kita juga menjaga nilai kompetisi kita," ucap Purwanto kepada INDOSPORT.
"Masalah laporan pokoknya selama ada rekaman dan lengkap bukti ya kita jalani. Intinya kita sesuai protes, yang jelas ada bukti nyata dan ada rekaman bukan karena katanya. kalau katanya-katanya ya saya gak bisa jawab. Intinya saya tidak memihak siapapun dan membela siapapun. Pokoknya saya sesuai aturan saja," jelas dia.
Kini terkait nasib Rihendra pun, pria yang juga mantan wasit ini belum berani mengambil keputusan. Baginya hal ini menjadi ranah Komite Wasit dalam menjalani penyeledikan.
"Soal laga Persebaya-Sriwijaya, ya tadi intinya saya akan katakan salah dan katakan benar. Semua sesuai peraturan dan sesuai law of the game pokoknya. Kita pokoknya menjalankan kebenaran saja, saya tidak mungkin membohongi seluruh masyarakat indonesia saya berbicara sesuai peraturan," beber dia.
"Terkait keputusan ya masih akan kita evaluasi dulu. Ini belum di evaluasi jadi soal benar atau salah belum bisa saya katakan, saya harus evaluasi bersama," tutup dia.