5 Alasan Kroasia Bisa Juara Piala Dunia 2018
Pada Piala Dunia 2014, Kroasia memang dinilai memiliki kelemahan di sisi sayapnya sehingga membuat mereka tereliminasi dari Brasil. Kala itu mereka hanya mengandalkan Luka Modric dan Ivan Rakitik untuk menciptakan peluang dari lini tengah.
Namun Zlatko Dalic mulai memperbaiki masalah ini dengan mengerahkan pemain regular Inter Milan Ivan Perisic, dan pemain muda Eintracht Frankfurt Ante Rebic di sayap kanan dan kiri. Mereka menjalin kerjasama di bagian sisi serangan dan secara konsisten menjadi bagian penting dari taktik sang manajer.
Dua pemain sayap Kroasia itu menciptakan peluang secara teratur, melalui serangan balik dan dengan cepat melaju untuk bermain dengan gelandang serang sambil menekan bek bertahan lawan secara terus menerus.
Perisic dan Rebic sangat lincah dan terampil, bahkan mereka bisa berlari ke luar lininya jika diperlukan, seperti ketika melawan Argentina yang membuat pemain sayap mereka tidak berkutik dan bek bertahan hanya bertahan di tempat.
Perisic dan Rebic juga bermain sangat fleksibel dan bisa dipasangkan di posisi lain. Sejatinya Perisic memulai di sayap kiri sementara Rebic di sayap kanan. Namun mereka bisa bertukar posisi bila diperlukan, seperti ketika melawan Nigeria dan membuat kubu lawan kebingungan.
Selain Perisic dan Rebic, Kroasia juga memiliki cadangan wonderkid Schalke, Marko Pjaca. Dengan tinggi mencapai 186 cm, Pjaca bisa menghadapi lawan 1v1 ditambah kecepatan dan keterampilan mengontrol bola.