INDOSPORT.COM - Dwi Irianto belum bisa menjelaskan jenis hukuman yang akan diterima pemain Persiwa dalam insiden pemukulan wasit.
Perilaku main hukum sendiri kembali mencoreng sepak bola Tanah air. Dimana kali ini pemukulan terhadap perangkat pertandingan terjadi di kasta Liga 2 antara Persegres Gresik melawan Persiwa Wamena.
Pemain Persiwa Wamena tampak tidak puas akan kepemimpinan wasit Abdul Razak. Puncaknya saat Abdul Razak menjatuhkan hukuman penalti kepada Persiwa.
Tak terima akan putusan ini, para pemain Persiwa pun melakukan pengeroyokan kepada Abdul Razak. Tampak wasit asal Sulawesi Tenggara ini menjadi bulan-bulanan dan buruan para pemain dan ofisial Persiwa.
Menanggapi kejadian ini, Komisi Disiplin (Komdis) PSSI pun angkat bicara. Diutarakan langsung oleh Dwi Irianto selaku anggota Komdis PSSI, bahwa tindakan pemain Persiwa tidak dapat dibenarkan dan terancam hukuman berat.
"Ini sangat luar biasa dan ironi. Hukuman pasti setimpal. Komdis tak pernah melihat sebab akibat. Mau kamu kecewa karena dikerjai oleh wasit, tapi kalau kamu mukul ya pasti dihukum berat," ucap Dwi kepada INDOSPORT.
Memang Dwi tak menjelaskan secara rinci akan beratnya hukuman yang akan dijatuhkan. Namun baginya bila kasus pemukulan tidak ada ampun bagi pemain yang terlibat.
"Hukuman paling berat adalah meludah, ancamannya itu bisa tahunan dan seumur hidup larangan tidak boleh main. Tapi, kalau mukul kita lihat kronologisnya dia membela diri atau sengaja atau ada penggeroyokan itu hukumannya beda," tutur dia.
Terus Ikuti Berita Olahraga dan Sepak Bola Liga Indonesia Lainnya Hanya di INDOSPORT