3 Kerugian yang Timbul Jika Persib Berkandang di Luar Jawa
Setiap laga kandang yang dijalani Persib di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) selalu menyumbang pendapatan besar bagi kas klub.
Sebagai klub yang memiliki basis suporter besar dan stadion yang juga besar, maka pendapatan yang diperoleh Persib pun bisa fantastis untuk ukuran klub Indonesia.
Berdasarkan perhitungan kasar, apabila rata-rata suporter yang datang ke GBLA adalah sebanyak 30 ribu orang (dari total kapasitas 38 ribu) Persib bisa menerima pendapatan kotor Rp1,5- Rp1,7 miliar.
Laga kandang Persib sendiri seperti yang kita ketahui hampir selalu dipenuhi penonton.
Jika menghitung laga kandang sisa di musim 2018 (6 laga) dan paruh musim 2019 (8 laga), maka total akan ada 14 laga kandang Persib yang tidak dihadiri suporter.
Jika mengalikan (setidaknya) Rp1,5 miliar dengan total 14 laga, maka Persib bisa merugi sampai dengan Rp21 miliar! Jumlah ini tentu saja amatlah besar.
Selain itu, Pemerintah Kota Bandung juga secara tak langsung ikut merugi jika Persib terusir. Setiap laga kandang yang dilakoni Persib di GBLA turut berperan menyumbang Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Bandung.
Pemasukan tersebut didapat dari penarikan pajak sebesar 10 persen yang berasal dari pendapatan tiket. Jika suporter yang datang memenuhi seluruh kapasitas GBLA, Pemkot Bandung bisa menerima hingga Rp200.