Liga Indonesia

PSSI Tampung Usul Suporter Kedua Tim Rival Boleh Nonton di Stadion

Rabu, 3 Oktober 2018 09:54 WIB
Kontributor: Ian Setiawan | Editor: Arum Kusuma Dewi
© Ian Setiawan/INDOSPORT
Perwakilan 18 klub Liga 1 di laga amal Arema FC vs Madura United. Copyright: © Ian Setiawan/INDOSPORT
Perwakilan 18 klub Liga 1 di laga amal Arema FC vs Madura United.

INDOSPORT.COM - Usulan klub Liga 1 Indonesia dalam ikrar terkait suporter, ditanggapi positif oleh PSSI. Sebagai induk organisasi sepak bola tanah air, PSSI menampung berbagai aspirasi perihal sepak bola nasional secara terbuka.

Salah satu usulan yang diembuskan para petinggi klub itu adalah mewujudkan Regulasi Liga 1 pada Pasal 45 tentang Ketentuan Tiket. Ayat ke-6 menyebutkan, bahwa setiap klub tuan rumah harus menyediakan kuota minimal 5 persen dari jumlah tiket yang dilepas, kepada suporter tim tamu.

Sebelumnya, regulasi itu sering diabaikan lantaran atas dasar keamanan. Seperti saat suporter Persija Jakarta dilarang hadir ke stadion markas Persib Bandung, atau pendukung fanatik Arema FC berkunjung ke kandang Persebaya Surabaya, dan sebaliknya.

"Kami akan menggodok usulan itu. Mungkin nanti bekerja sama dengan negara, dalam hal ini kementerian maupun kepolisian untuk memberikan keamanan maupun kenyamanan di stadion nantinya," tutur Wakil Ketua Umum PSSI, Iwan Budianto.

"Rivalitas sepak bola memang ada di mana-mana, tapi bentuknya dengan saling beradu kreativitas di stadion. Di masa depan, pertandingan Persib vs Persija maupun Arema vs Persebaya, masing-masing tuan rumah bisa memberikan kuota tiket untuk suporter tim tamu," sambung Iwan.

Keharusan untuk menerapkan pasal itulah yang sedang diupayakan terwujud oleh para wakil klub Liga 1 saat ikrar dalam charity game antara Arema FC vs Madura United di Stadion Kanjuruhan, Sabtu (29/09/18) lalu. 

Mereka begitu yakin, berbagai aksi kekerasan akan semakin berkurang dengan hadirnya dua suporter di stadion yang sama, walaupun dengan risiko keamanan yang sangat tinggi.

"Meski memang nantinya dibutuhkan biaya yang cukup besar (untuk menjamin keamanan) untuk mewujudkannya. Tapi kami yakin, hal itu pasti akan meminimalisir aksi kekerasan," CEO Arema FC itu menjelaskan.

"Karena jika tuan rumah gagal menghadirkan suporter tim tamu, maka mereka tidak bisa menunjukkan kreativitasnya. Lalu apa pelariannya? Yang terjadi ya aksi kekerasan dan sebagainya," pungkasnya.

Terus Ikuti Berita Sepak Bola Liga Indonesia Lainnya Hanya di INDOSPORT
 

65