INDOSPORT.COM - Tak hanya soal tiga poin yang diperebutkan, Derby Jatim juga berimbas pada penyelenggaraan. Panitia Pelaksana (Panpel) pun bak menjalani ujian sulit, perihal kerapian kinerja baik sebelum, selama, dan sesudah pertandingan di Stadion Kanjuruhan Malang, Sabtu (06/10/18).
Terlebih, pertemuan Arema FC vs Persebaya juga menjadi penanda dimulainya kompetisi pasca penghentian jadwal Liga 1 akibat insiden tewasnya suporter dalam laga Persib Bandung vs Persija Jakarta, 23 September lalu.
Maka dari itu, duel dengan tensi yang tak kalah tinggi juga tidak lepas dari peluang kericuhan dan sebagainya. Pihak Persebaya pun sampai harus melontarkan peringatan, agar Panpel bisa menjamin keamanan dan kenyamanan baik sebelum, selama, hingga berakhirnya pertandingan di Stadion Kanjuruhan pukul 15.30 WIB sore nanti.
"Kami yakin, bahwa Aremania akan menjaga ketertiban dengan tidak beranjak dari tribun tempat mereka duduk di stadion," papar Media Officer Arema FC, Sudarmaji.
Tak pelak, satu gangguan saja, akan sangat berpengaruh pada kredibilitas Panpel Arema FC sebagai penyelenggara pertandingan yang baik. Tim Bajul Ijo pun sudah berhitung dengan regulasi yang ditetapkan, yakni dengan memakai hak untuk menolak bertanding jika situasi keamanan dan kenyamanan tidak terjamin dengan baik.
"Persebaya sudah mewanti-wanti akan terjadinya luberan penonton dan gangguan lainnya. Kami anggap itu sebagai warning, dan tentu kami akan berusaha maksimal," ungkapnya.
Laga menghadapi Persija Jakarta, rupanya menjadi rujukan bagi Persebaya untuk bisa memberi peringatan dini terkait keamanan dan kenyamanan tersebut. Pada big match itu, kick-off sempat tertunda sampai 25 menit akibat luberan penonton sampai area sentel ban yang notabene area steril.
"Oleh karena itu, harus ada komitmen untuk menyelematkan pertandingan seperti laga melawan Persija kemarin," pungkasnya.
Terus Ikuti Berita Sepak Bola Liga Indonesia Lainnya Hanya di INDOSPORT