INDOSPORT.COM - Ada sesuatu yang berbeda yang terlihat saat laga Persipura Jayapura kontra Persib Bandung digelar, Senin kemarin (15/10/18), di Stadion Mandala.
Di bagian pagar Tribun Utara Stadion Mandala itu, nampak terpampang sebuah spanduk bertuliskan '2x45 menit tanpa mafia', yang juga sempat tersorot oleh kamera televisi swasta yang sedang menggelar tayangan langsung laga tersebut.
Spanduk tersebut juga sempat menyita perhatian publik yang hadir langsung di Stadion Mandala.
Koordinator Ultras Blackpearl Curva Nord (BCN) 1963, Chapo Angky pun mengungkapkan maksud tulisan dari spanduk yang ia bentangkan bersama rekan-rekannya itu.
"Untuk koreo kemarin, kami Ultras BCN 1963 di tribun utara itu memang lebih untuk mengkritik PSSI secara terbuka dan sebagai rasa kepedulian kami kepada saudara kami, Bobotoh," ungkap Angky kepada INDOSPORT Selasa (16/10/18).
Angky menuturkan, isi spanduk itu juga tak terlepas dari wujud kekecewaan terhadap PSSI, dimana menurut mereka federasi sepak bola Indonesia itu terlalu berlebihan dalam mengeluarkan sebuah kebijakan atau keputusan untuk menjatuhkan sanksi.
"Kita tahu organisasi sepak bola di negeri ini sangat tidak adil dalam setiap mengeluarkan kebijakan, terutama lewat Komdis PSSI. Klub-klub di Indonesia ini seperti dijadikan Sapi Perah melalui sanksi-sanksi dan juga kepemimpinan wasit di dalam setiap laga yang masih banyak tidak fair. Semacam kurang adanya perhatian dari PSSI sendiri," ujarnya.
Tak hanya itu, Angky bahkan dengan lantang mengatakan kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan PSSI pun masih banyak yang sarat dengan kontroversial. Ia pun tak ragu meminta Ketum PSSI, Edy Rahmayadi untuk segera melepas jabatannya.
"Tim-tim di liga banyak sekali dirugikan oleh kebijakan-kebijakan kontroversial. Dan kami juga berharap agar Ketum PSSI bisa turun dari jabatannya," tandasnya.
Terus Ikuti Berita Sepak Bola Liga 1 Lainnya di INDOSPORT