Liga Indonesia

Jelang Arema FC vs Perseru Serui, Milan Ungkap Kekuatan Lawan

Kamis, 8 November 2018 10:30 WIB
Penulis: Ian Setiawan | Editor: Lanjar Wiratri
© Ian Setiawan/INDOSPORT
Ahmad Nur Hardianto melakukan selebrasi gol setelah membobol gawang Persebaya di menit 69. Copyright: © Ian Setiawan/INDOSPORT
Ahmad Nur Hardianto melakukan selebrasi gol setelah membobol gawang Persebaya di menit 69.

INDOSPORT.COM - Misi perbaikan posisi, terbuka kembali bagi Arema FC saat kedatangan Perseru Serui. Pelatih Arema FC, Milan Petrovic, itu pun mengungkapkan kekutan tersembunyi sang lawan jelang laga Arema FC vs Perseru Serui, pada pekan ke-30 Liga 1 Minggu (11/11/18).

Pelatih Arema FC, Milan Petrovic, pun tak mau meremehkan kekuatan Perseru, yang pernah dikalahkannya dalam pertemuan di paruh pertama Liga 1lalu. Perseru menderita kekalahan 0-1 dari Arema FC saat laga kandang mereka dipindahkan ke Stadion Gajayana Malang, 6 Juni lalu.

"Saya menaruh respek dengan mereka. Kita tentu ingat, bagaimana (Perseru) Serui memberi perlawanan yang hebat kepada tim kami di Gajayana," ujar Milan.

Ia pun mengerti, bahwa situasi saat ini sudah berbeda. Perseru dianggapnya masih menjadi tim dengan pertahanan terbaik, kendati kursi pelatih sudah berganti dari I Putu Gede kepada Wanderley Junior, pelatih kebangsaan Brasil yang sebelumnya menangani Persiba Balikpapan dan Persipura Jayapura.

© Sudjarwo/INDOSPORT
Pelatih Arema FC, Milan Petrovic (tengah) bersama Israel Wamiau saat sesi konferensi pers jelang laga. Copyright: Sudjarwo/INDOSPORTPelatih Arema FC, Milan Petrovic (tengah) bersama Israel Wamiau saat sesi konferensi pers jelang laga.

Hal itu terbukti dari rataan kebobolan Perseru yang masih rendah dibanding tim lainnya di Liga 1. Sejak ditangani Wanderley, sektor pertahanan yang digawangi Yamashita Kunihiro menderita kebobolan 7 kali dari 6 pertandingan, atau mencatat rasio 1,16 gol per laga.

Catatan itu pun lebih baik dari yang ditorehkan I Putu Gede saat menangani Perseru sepanjang 23 pekan kompetisi. Dalam periode itu, gawang tim asal Kabupaten Kepulauan Yapen di Papua itu kebobolan 27 gol atau dengan rataan 1,17 gol per pertandingan.

"Saya tahu sendiri bagaimana mereka bermain kokoh di pertahanan. Meski sudah tidak bersama orang Malang (I Putu Gede) lagi, bukan berarti mereka tidak kuat," sambungnya.

"Dan jangan lupa, mereka punya pemain-pemain cepat di lini serang. Terutama pemain asli Papua, yang bakatnya luar biasa," pungkas arsitek tim kelahiran Serbia tersebut.

Terus Ikuti Berita Sepak Bola Liga 1 Lainnya di INDOSPORT