Hansamu Yama Pranata: Langkah Berat Timnas Indonesia Juara Piala AFF 2018

Secara teknis, Hansamu Yama mengakui jika tidak ada perbedaan yang signifikan antara Luis Milla dan Bima Sakti dalam melatih Timnas.
“Menurut saya pribadi sih nggak ada ya, semua cara melatih Coach Bima juga 11-12 dengan Coach Luis, bahkan ada yang sama.”
“Metode latihannya juga sama, strateginya juga sama pula, mungkin dari segi pembawaannya ke tim saja beda, Coach Bima masih sedikit diam,” paparnya.
Selain dari sisi teknis, Hansamu Yama juga mengakui jika kesehariannya saat bersama Luis Milla dan Bima Sakti tidak ada perbedaan, termasuk dari ketatnya makanan yang dikonsumsi para pemain Timnas.
“Ya mungkin dari seratnya juga kita batasin, karbohidratnya juga. Sama sih, kebetulan juga dokter kita masih sama dengan Luis Milla,”
3. Kembali Dipercaya sebagai Kapten Timnas
Pesepak bola kelahiran Mojokerto, 16 Januari 1995 tersebut telah dipercaya mengemban ban kapten dalam skuat Timnas U-23 selama dilatih oleh Luis Milla. Namun kini di gelaran Piala AFF 2018, Hansamu menjumpai beberapa pemain senior dan berpengalaman dalam tim, namun ia justru dipercaya pelatih Bima Sakti untuk kembali menjadi kapten Timnas.
“Soal kapten, nggak mau komentar banyak. Bangga pasti, karena ini tim senior ya, dan di dalam usia saya yang segini, saya sudah ditunjuk sebagai kapten,” sebut Hansamu.
Namun rupanya Hansamu Yama juga masih menyimpan keraguan saat menerima jabatan sebagai kapten Timnas, lantaran masih banyak opsi pemain lainnya yang layak untuk dijadikan kapten.
“Di samping itu saya pribadi merasa masih kurang pantas ya, berhubung di tim ini ada senior-senior saya dan mereka pemain hebat-hebat, contohnya Andritany, Fachrudin, Bayu sampai Andik. Tapi itu sudah terjadi, dan saya harus tanggung jawab soal itu. Yang pasti dengan bantuan mereka pemain-pemain senior," tambahnya.