INDOSPORT.COM - Kalteng Putera mengancam mogok saat dijamu Semen Padang pada lanjutan Grup A babak 8 besar kompetisi sepak bola Indonesia kasta kedua, Liga 2 di Stadion H Agus Salim, Padang, Senin (18/11/18). Keinginan mogok Kalteng Putra dikarenakan mencium indikasi kecurangan yang akan terjadi dalam laga itu.
Indikasi kecurangan yang dimaksud adalah soal perangkat pertandingan yang akan memimpin laga tersebut semua dari Sumatera. Merka wasit Nasari dari Pekanbaru, asisten wasit 1 Syahrial Panggabean asal Medan, asisten wasit 2 adalah Asri dari Pekanbaru, serta wasit cadangan Rosim Situmeang asal Sumatera.
Pelatih Kalteng Putera, Kas Hartadi, menyanyangkan keptusuan PSSI yang menugaskan perangkat pertandingan asal Sumatera. Hal tersebut menjadikan nilai netralitas laga itu dipertanyakan.
"Ini seperti ada kesengajaan untuk menguntungkan pihak tertentu. Seharusnya wasit netral mungkin bisa semuanya dari Jawa atau Sulawesi," ungkap Kas Hartadi kepada INDOSPORT, Minggu (18/11/18).
Mantan pelatih Sriwijaya FC itu menyebut, manajemen langsung mengirimkan surat ke PSSI dan PT Liga Indonesia Baru (LIB) untuk mengubah daftar perangkat pertandingan. Bahkan Kalteng Putera mengancam enggan mengikuti pertandingan tersebut.
"Yang pasti, Kalteng Putera tidak mau bertanding kalau wasit tidak diganti," tutup Kas.
Terus Ikuti Berita Sepak Bola Liga 2 Lainnya di INDOSPORT