INDOSPORT.COM - Pencapaian Timnas Indonesia di kompetisi sepak bola paling bergengsi di Asia Tenggara, Piala AFF 2018 memang sangatlah buruk. Tetapi seperti dua sisi mata uang, selalu ada nilai positif yang berjalan beriringan dengan prestasi buruk Timnas Indonesia di Piala AFF 2018.
Timnas Bola Indonesia tersingkir di babak grup setelah hanya dapat menuai hasil sekali menang, sekali imbang dan dua kali kekalahan. Satu-satunya kemenangan didapat setelah mengalahkan tim paling lemah di kompetisi, Timor Leste dengan skor 3-1.
Pencapaian skuat asuhan Bima Sakti di Piala AFF 2018 menjadi yang terburuk sepanjang sejarah karena sudah langsung tersingkir dari babak grup meski masih menyisakan satu pertandingan lagi. Di tiga edisi yang lain Timnas Indonesia tersingkir adalah ketika bertanding di laga terakhir fase grup.
Namun, seperti yang sudah dijelaskan bahwa selalu ada sisi-sisi positif yang bisa kita tangkap dalam perjalanan Timnas Indonesia di Piala AFF 2018 kali ini.
Bahkan hal-hal positif itu bisa dikatakan sebagai sebuah pencapaian yang akan menjadi bekal berharga Timnas Indonesia di ajang sepak bola internasional selanjutnya.
Berikut portal berita olahraga INDOSPORT merangkum tiga nilai positif yang diciptakan oleh Timnas Indonesia selama perhelatan Piala AFF 2018.
Timnas Indonesia Jaga Rekor Tak Terkalahkan di GBK Sejak 2010
Dibalik kegagalan memalukan Timnas Indonesia, tersimpan suatu fakta menarik kalau Timnas Indonesia tetap berhasil menjaga keangkeran Stadion Gelora Bung Karno (GBK).
Tercatat sejak Piala AFF 2010, Timnas Indonesia tidak pernah alami kekalahan jika pertandingan berlangsung di ‘tempat ibadahnya pecinta sepak bola tanah air.
Di Piala AFF 2010, Indonesia memang saat itu menjadi tuan rumah dengan rekor selalu menang di GBK. Bahkan di partai final saja, Timnas Indonesia berhasil mengalahkan Malaysia dengan skor 2-1, tapi sayangnya saat itu tidak bisa menghalangi negeri Jiran untuk menjadi juara.
Di Piala AFF 2018 sendiri, Timnas Indonesia suskes menjaga kesucian GBK dengan hasil menang atas Timor Leste dan imbang dengan Filipina.
Banyak Pemain muda
Skuat Timnas Indonesia di Piala AFF 2018 saat ini mayoritas diisi oleh tim yang bermain di Asian Games, artinya mayoritas pemain masih sangat muda dan memiliki kesempatan untuk berkembang lebih baik di masa depan.
Dengan usia rata-rata skuat 24,7 tahun, praktis hanya Beto Goncalves saja yang telah berkepala tiga. Sisanya adalah darah muda yang dapat menjadi fondasi Timnas Indonesia hingga beberapa tahun kedepan.
Bahkan pemain termuda dalam skuat, Awan Setho dengan usia 21 tahun sudah sempat menyicipi bermain bersama Timnas Indonesia. Itu menjadi bukti kalau pelatih Bima Sakti ramah dalam memberikan kesempatan bagi pemain muda untuk unjuk kemampuan dan itu adalah hal positif dalam perkembangan sepak bola Indonesia.
Meski Tersingkir dari Piala AFF 2018, Suporter Timnas Indonesia Tetap Loyal
Suatu rekor membanggakan tercipta di laga terakhir Timnas Indonesia menghadapi Filipina yang sejatinya sudah tidak menentukan lagi. Di pertandingan yang berlangsung di Stadion Gelora Bung Karno itu, suporter Timnas Bola Indonesia menciptakan rekor sebagai penonton paling ramai atau berisik.
Berdasarkan yang dinukil dari laman resmi AFF Suzuki Cup, rata-rata suara yang dihasilkan dari penonton mencapai 94,2 desibel. Adapun suara paling berisik dihasilkan dari momen jeda babak pertama yaitu sebanyak 117,9 desibel.
Padahal jumlah penonton yang hadir hanya 15.436, sangat jauh dari kapasitas yang dapat ditampung oleh GBK. Hal ini menunjukan betapa loyalnya suporter Timnas Indonesia dengan tetap memberikan dukungan meski prestasi sepak bola nasional sedang jeblok.
Terus Ikuti Update Piala AFF 2018 dan Berita Sepak Bola Indonesia Lainnya di INDOSPORT.COM