INDOSPORT.COM - Hasil kurang maksimal diraih skuat Timnas sepak bola Indonesia dalam gelaran kejuaraan sepak bola Piala AFF 2018, di mana anak asuh Bima Sakti tersebut harus angkat kaki dari turnamen sepak bola antar negara ASEAN itu.
Sejumlah polemik baik di dalam dan luar lapangan, menjadi satu diantara banyak penyebab gagalnya Timnas Bola Indonesia dalam gelaran Piala AFF 2018 kali ini.
Yang paling disesalkan tentu pemecetan Luis Milla dan digantikan dengan pelatih minim pengalaman sekelas Bima Sakti, beberapa minggu jelang kompetisi berlangsung.
Hasilnya, tentu sangat terlihat dalam pola permainan yang ditampilkan Timnas Indonesia di babak awal penyisihan Grup B kontra Singapura, di mana Stefano Lilipally dan kolega tampak tak memiliki pola permainan yang jelas dan membuat Timnas Indonesia Takluk atas Singapura dengan skor 0-1.
Meski dalam gelaran tahun ini Timnas Indonesia dianggap gagal total, namun sejatinya skuat Garuda mampu bangkit dan diyakini dapat meraih prestasi membanggakan ke depanya.
Namun untuk meraih hasil tersebut, terdapat sejumlah perubahan yang wajib dilakukan PSSI sebagai induk organisasi sepak bola tertinggi Tanah Air.
Lantas apa sajakah perubahan yang wajib dilakukan tersebut, berikut tim portal berita olahraga INDOSPORT coba merangkum 3 cara yang dapat membuat Timnas Indonesia bangkit usai gagal di Piala AFF 2018:
1. Perbaikan kompetisi
Hal yang wajib diperbaiki tentu dari segi kompetisi, sebab kompetisi sepak bola lokal yang baik tentu akan menghasilkan bibit pemain yang baik dan berkualitas pula.
Sebagai contoh, Thailand yang sangat rapi menjadwalkan pertandingan liga mereka bahkan hingga musim depan yang belum mulai berlangsung.
Imbasnya, para pemain tak dipusingkan dengan jadwal bersama klub dan bermain dengan Timnas. Para pelatih pun dapat dengan leluasa memilih pemain berkualitas yang ia inginkan.
Sebagai informasi, Indonesia menjadi satu-satunya negara di kawasan ASEAN yang masih memainkan 3 kompetisi lokal selama gelaran Piala AFF 2018 berlangsung.
Bahkan dalam laga terakhir kontra Filipina lalu, empat pertandingan besar berlangsung silih berganti mulai dari pekan ke-32 Liga 1, semifinal Liga 2, babak 32 besar Liga 3 dan babak penyisihan Piala AFF 2018.
2. Pemilihan Pelatih Berkualitas
Tak hanya jadwal, kualitas perangkat pertandingan di kompetisi lokal pun wajib dibenahi, agar para pemain tak terbiasa bermain di bawah kepemimpinan yang tidak fair.
Selain kompetisi yang wajib dibenahi, pemilihan pelatih sepak bola berkualitas pun harus segera dilakukan PSSI. Bukti nyata tentu terlihat dari kedatangan Luis Milla dan menangani Timnas Indonesia.
Di bawah arahan Luis Milla, skuat Garuda seolah kembali terlahir sebagai raksasa ASEAN bahkan ASIA. Terbukti, dalam gelaran ASIAN Games 2018 lalu, Timnas Indonesia berhasil lolos dari babak penyisihan grup.
Sangat kontras dengan hasil yang diraih Timnas Indonesia di bawah pelatih Bima Sakti, yang memang belum memiliki banyak pengalaman bahkan dalam melatih klub lokal.
Hasilnya sangat jelas, kalah kontra Singapura dan imbang dengan Filipina di kandang sendiri telah menjadi bukti betapa pentingnya sosok pelatih kelas dunia untuk mengarsiteki skuat Garuda.
3. Persiapan Matang Jelang Turnamen
Satu lagi masalah yang tampaknya terus terulang dalam setiap kesempatan Timnas turun di kompetisi besar, buruknya persiapan bahkan hanya memiliki waktu seminggu untuk pemusatan latihan, dan langsung menargetkan hasil tinggi di akhir turnamen.
PSSI harus berkaca dengan klub besar di Eropa, bahkan tim sekelas Real Madrid pun mampu ditaklukan Eibar, padahal mereka memiliki pemain sekelas Modric dan Gareth Bale, dan rutin melakukan latihan bersama setiap Minggu.
Apalagi Timnas Indonesia yang hanya memiliki Riko Simanjuntak dan Evan Dimas, harus menaklukan tim sekelas Thailand yang telah melakoni persiapan cukup panjang, bahkan dalam pemilihan lawan tanding pun Thailand jauh unggul.
Jika Indonesia hanya mendatangkan Myanmar dan Hong Kong, Timnas Thailand justru lebih serius dengan bertanding melawan Gabon, China, Slovakia, dan Trinidad Tobago.
Hasilnya, Timnas Thailand melangkah ke semifinal dengan status juara grup dan sang penyerang sukses menjadi top skor sementara Piala AFF 2018 dengan koleksi 6 gol.
Sponsored by: LAZone