INDOSPORT.COM - Prestasi jeblok yang dialami Timnas sepak bola Indonesia di ajang sepak bola paling bergengsi di Asia Tenggara, Piala AFF 2018 benar-benar membuat banyak suporter yang kecewa.
Banyak kalangan menilai kegagalan Timnas Indonesia dikarenakan minimnya stok penyerang lokal yang berkualitas.
Sudah menjadi rahasia umum, sejak Kurniawan Dwi Yulianto, Timnas Indonesia sangat sulit untuk mencari para penyerang yang berkualitas dari ajang liga.
Terbukti setelah Piala AFF 2004 (terakhir kali Kurniawan bermain), Timnas Indonesia alami penurunan drastis dari segi prestasi.
Barulah di Piala AFF 2010, PSSI selaku induk sepak bola Indonesia melakukan naturalisasi untuk sejumlah pemain asing.
Pemain pertama yang dinaturalisasi adalah Cristian Gonzales yang terbukti berhasil membawa Timnas Indonesia ke final Piala AFF setelah 2004.
Namun usia yang sudah menua membuat Timnas Indonesia harus kembali mencari penyerang berkualitas.
Kembali tidak ada nama pemain lokal yang masuk ke Timnas, justru pria bernama Jhonny van Beukering yang memimpin lini depan di Piala AFF 2012.
Timnas Indonesia kembali bangkit di 2016 dengan kembali masuk final, tetapi itu pun berkat Boaz Solossa yang sebenarnya sudah bermain di level tertinggi sejak 2004.
Praktis selain Boaz, tidak ada penyerang lokal yang mampu menunjukkan kualitas terbaiknya.
Bahkan di tahun ini, pemain naturalisasi seperti Beto Goncalves dipanggil untuk membela Timnas Indonesia, kemana penyerang lokal?
Agaknya salah satu penyebab mengapa Indonesia tidak bisa memproduksi penyerang hebat ada pada kompetisi Liga 1.