Liga Indonesia

PSSI: Match Fixing Layaknya Copet di Angkot

Jumat, 30 November 2018 18:39 WIB
Penulis: Petrus Manus Da' Yerimon | Editor: Cosmas Bayu Agung Sadhewo
© Herry Ibrahim/INDOSPORT
Sekjen PSSI, Ratu Tisha Destria. Copyright: © Herry Ibrahim/INDOSPORT
Sekjen PSSI, Ratu Tisha Destria.

INDOSPORT.COM - Sekretaris Jenderal (Sekjen) PSSI, Ratu Tisha Destria mengatakan pihaknya terus berusaha memerangi kasus pengaturan skor atau match fixing yang diindikasin terjadi di kompetisi sepak bola Indonesia.

Namun, ia juga secara terbuka mengakui hal itu tidaklah mudah untuk dituntaskan secara langsung atau instan.

Menurut Tisha, ia tidak bisa mengatakan kaget ataupun tidak terkait kasus match fixing ini. Pasalnya, hal itu terus terjadi dan ibarat kejahatan copet yang kerap terjadi di angkutan umum.

"Match fixing itu sama dengan pertanyaan sampai kapan tidak akan ada kejahatan negara ini atau copet/maling di angkot. Makanya kerja sama dengan Genius Sports untuk melakukan investigasi, mengambil langkah hukuman sesuai kapasitas PSSI," tuturnya.

"Ini kita transisi dari masa sulit. Kalau dibilang kaget juga enggak, tapi biasa saja juga enggak karena mungkin tidak tepat mengatakan hal itu. Yang pasti kita tetap mencoba memerangi match fixing," imbuh Tisha.

Kasus match fixing di sepak bola Indonesia belakangan ramai dibicarakan. Manajer klub sepak bola Liga 2 Madura FC, Januar membocorkan jika pihaknya pernah ingin disuap oleh salah satu pelaku yang juga merupakan anggota komite eksekutif PSSI.

Selain itu, mantan runner (pelaku match fixing), Bambang Suryo telah menyebut satu nama yakni Vigit Wahluyo sebagai  'sontoloyo' sebagai bandar atau pelaku utama terkait hal-hal buruk di sepak bola nasional saat ini.

Untuk mengusut kasus match fixing tersebut, Tisha menjelaskan jika PSSI telah menjalin kerja sama dengan Genius Sport sebagai official data pertandingan.

Saat ini PSSI tengah memproses data dan laporan yang masuk, dan baru akan diumumkan secepatnya pada pekan depan.

"Kita bekerja sama dengan Genius Sport buat pantau liga dan laporan yang diberikan bersifat rahasia dan jika ada hal mengarah kesitu (match fixing) kita teruskan ke komisi disiplin yang tengah berjalan. Kita alokasikan dana besar buat perangi itu," urai Tisha.

Terus Ikuti Berita Sepak Bola Liga Indonesia Lainnya Hanya di INDOSPORT

260